Jangan Berhenti Jika Belum Tercapai

Audiyah Shinta Bela mahasiswa – Pendidikan Matematika – Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Tahun 2024 merupakan tahun yang mengajarkan saya banyak pelajaran. Banyak sekali canda tawa dan suka duka yang telah saya lewati di tahun ini. Ada beberapa impian yang bisa saya capai di tahun ini dan ada juga beberapa impian yang masih belum bisa saya capai di tahun ini. Di tahun 2024 merupakan awal mula saya untuk lebih percaya kepada kekuatan diri sendiri, dan selalu berpikir positif dimanapun kita berada.
Di awal bulan Januari saya mengikuti lomba pameran karya wirausaha dan inovasi UNISMA tahun 2023, saya mengikuti lomba presentasi lomba dan poster usaha. Walaupun hasil yang saya dapatkan tidak sesuai ekspektasi tapi dari kegiatan lomba tersebut saya mendapatkan banyak pelajaran. Persiapan yang matang sangat diperlukan untuk sesuatu yang sangat ingin kita dapatkan, dan juga kita harus memperhatikan secara detail hal sekecil apapun, karena bisa jadi hal sekecil tersebut akan menjadi penyebab datangnya hal besar.
Di tahun 2024 juga saya banyak belajar dari mata kuliah kampus yang saya ampuh. Dari dulu saya ingin membuat media pembelajaran yang interaktif dan akhirnya di semester 5 ini saya mendapatkan mata kuliah yang mendorong untuk membuat media pembelajaran yang interaktif. Membuat media pembelajaran melalui website, membuat aplikasi pembelajaran, membuat assesmen otomatis, dan media pembelajaran berbantuan AI semua diajarkan dan dapat saya terima. Saya sangat senang karena saya sudah bisa memanfaatkan teknologi untuk mengajarkan materi yang ingin saya sampaikan.
Walaupun banyak kegagalan yang saya dapati di tahun 2024 tapi saya akan terus mengusahakan apa yang telah saya impikan. Di tahun 2025 ini saya memiliki banyak impian dan target yang ingin saya capai. Tahun 2025 merupakan suatu tahun yang menurut saya tahun untuk melakukan perubahan besar.


Salah satu impian saya yang ingin saya capai di tahun ini adalah ingin lolos PKM dan menjalankan proposal yng telah saya susun. Berpartisipasi PKM merupakan impian saya dari tahun 2022, walaupun banyak kendala yang membuat saya gagal di tahun sebelumnya tapi saya tidak akan menyerah dan akan berusaha untuk mendapatkannya.
Impian saya yang ke-2 yaitu ingin mengikuti PPL internasional di Thailand, program ini merupakan program yang sangat bermanfaat dan sangat disayangkan jika saya tidak mengikuti. Dengan adanya dukungan dari kampus merupakan kunci kemudahan untuk mengikuti program ini. Tujuan saya mngikuti PPL internasional di Thailand yaitu ingin mengeksplorasi diri dan mengenal karakteristik peserta didik Thailand.
Impian saya yang ke-3 adalah membuat channel YouTube yang membahas mata pelajaran matematika tingak SMP dan SMA yang menarik dan interaktif. Dengan membuat video diharapkan dapat membantu para peserta didik diseluruh penjuru Indonesia karena kemudahan untuk mengakses, selain itu saya ingin mengasah soft skill mengedit dan menjadikan materi yang sulit mudah diterima.


Impian saya yang ke-4 yaitu mengikuti banyak lomba lomba untuk mengasah soft skill yang ada pada diri saya. Dengan mengikuti berbagai macam lomba saya dapat mengasah dan mempelajari sekill baru yang ingin saya miliki. Soft skill sangat penting untuk kehidupan yang kita jalani. Dengan adanya soft skill kita bisa menjadi apa saja.
Kata kata untuk penutupan tahun 2024 ” Jangan pernah menyesal atas apa yang telah berlalu, Karena untuk menuju kesuksesan kita harus berjalan kedepan bukan kebelakang”

Menapaki Langkah Baru: Refleksi 2024 dan Harapan di 2025

Bunga Lafeyza Putri Denandry Sugiarto mahasiswaPendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Malang – Fakultas Agama Islam – BCB UNISMA Angkatan 5

Tahun 2024 adalah tahun yang penuh dengan tantangan dan pencapaian. Menginjak semester 6, saya merasa puas dengan hasil yang telah saya raih. Setiap langkah yang saya ambil, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik, seakan-akan membentuk perjalanan menuju kedewasaan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri saya dan dunia sekitar. Salah satu pencapaian besar saya adalah berhasil menyelesaikan semester 6 dengan nilai yang memuaskan. Bukan sekadar nilai, tetapi juga pemahaman yang semakin mendalam tentang materi kuliah yang saya pelajari. Setiap ujian dan tugas yang saya selesaikan tidak hanya menjadi ujian akademik, tetapi juga ujian mental dan emosional, yang menguji kemampuan saya dalam mengelola waktu, tekanan, dan ekspektasi diri sendiri. Melihat hasil yang memuaskan setelah perjuangan yang panjang membuat saya merasa lebih percaya diri dalam menghadapi semester-semester berikutnya. Saya belajar bahwa perjalanan akademik bukan hanya soal mendapatkan nilai yang bagus, tetapi juga tentang bagaimana menghadapi setiap tantangan dengan sabar dan tekun.

Selain itu, saya juga berhasil lolos tes TOAFL dengan nilai yang baik. Ujian tersebut menjadi bukti bahwa usaha dan persiapan yang saya lakukan membuahkan hasil. Tes ini bukan hanya tentang kemampuan berbahasa asing, tetapi juga tentang konsistensi dan dedikasi dalam belajar. Melalui proses belajar yang tidak mudah, saya mampu meraih hasil yang sesuai dengan harapan dan bahkan melampaui ekspektasi saya sendiri. Di sisi lain, pengalaman mengorganisir kegiatan BAZNAS juga menjadi momen penting dalam perjalanan saya tahun ini. Mengelola kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan berhubungan dengan masyarakat luas mengajarkan saya banyak hal, terutama dalam hal kepemimpinan, kerja sama tim, dan manajemen waktu. Saya belajar untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka, komunikatif, dan bisa bekerja dalam tekanan. Kegiatan ini tidak hanya menambah pengalaman, tetapi juga memberikan perspektif baru tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Ini menjadi pelajaran berharga yang akan saya bawa sepanjang hidup saya.
Tidak hanya itu, saya juga menjalani program PPLK dengan penuh tanggung jawab, dari awal hingga akhir. Program tersebut memberikan saya kesempatan untuk terjun langsung ke dalam dunia nyata, berinteraksi dengan masyarakat, serta mengaplikasikan teori-teori yang saya pelajari di bangku kuliah. Pengalaman ini memperkaya pengetahuan saya dan memperluas cakrawala berpikir saya mengenai dunia profesional yang sesungguhnya. PPLK membuka mata saya tentang betapa pentingnya memiliki keterampilan praktis selain keterampilan akademik untuk sukses di masa depan. Selain pencapaian-pencapaian di bidang akademik dan organisasi, saya juga merasa bangga karena berhasil mendapatkan judul skripsi yang saya inginkan. Setelah melalui proses panjang, akhirnya saya dapat menentukan judul yang sesuai dengan minat dan passion saya. Hal ini memberi saya motivasi lebih untuk menyelesaikan skripsi dengan hasil terbaik dan sesuai dengan standar akademik yang telah ditentukan. Saya menyadari bahwa pencapaian ini merupakan langkah awal menuju penyelesaian kuliah saya, yang saya harap dapat tercapai di tahun-tahun mendatang. Tahun 2024 memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman yang membentuk saya menjadi pribadi yang lebih matang, lebih percaya diri, dan lebih siap untuk menghadapi masa depan. Namun, saya juga sadar bahwa ini baru awal dari perjalanan panjang yang masih harus saya tempuh.

Tahun 2025 adalah tahun yang penuh harapan dan tantangan baru. Salah satu harapan terbesar saya adalah bisa lulus di awal tahun. Saya berharap segala usaha yang saya lakukan selama ini, baik dalam mengerjakan skripsi maupun dalam mengelola waktu dan energi, dapat membuahkan hasil yang membanggakan. Lulus tepat waktu merupakan pencapaian yang saya idamkan, karena itu akan membuka banyak peluang baru, baik dalam karier maupun pengembangan diri. Namun, saya tidak ingin hanya berhenti pada pencapaian lulus kuliah. Saya bertekad untuk terus mempertahankan prestasi akademik dan non-akademik yang telah saya capai selama ini. Prestasi bukan hanya soal nilai, tetapi juga bagaimana saya bisa terus berkembang di luar ruang kelas. Saya ingin terus mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi yang dapat memperkaya pengalaman saya, serta memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Tahun 2025, saya bertekad untuk terus menjaga semangat dan komitmen dalam menjalani setiap aktivitas dengan penuh tanggung jawab. Saya berharap bisa mengikuti program kandidat sarjana mengabdi dengan baik. Program ini menjadi salah satu langkah saya untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat, sambil mengembangkan diri dalam berbagai aspek. Mengabdi di masyarakat akan memberikan saya kesempatan untuk lebih memahami kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh orang lain. Saya percaya bahwa melalui program ini, saya bisa memberikan dampak positif sekaligus belajar banyak hal yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
Saya menyadari pentingnya untuk mengembangkan relasi yang lebih luas lagi. Tahun 2025 harus menjadi tahun di mana saya aktif memperluas jaringan profesional, baik melalui kegiatan kampus, seminar, magang, maupun interaksi dengan para profesional di bidang saya. Relasi yang baik dapat membuka berbagai peluang, baik dalam dunia kerja maupun dalam kehidupan pribadi. Saya ingin terus belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman, serta membangun hubungan yang saling menguntungkan dan penuh inspirasi. Tahun 2025 juga merupakan tahun yang penuh dengan harapan untuk bisa bekerja sesuai dengan profesi yang saya pilih. Saya berharap bisa segera memasuki dunia kerja dan menerapkan ilmu yang telah saya pelajari selama ini. Bekerja sesuai dengan profesi akan memberikan saya kesempatan untuk berkembang lebih jauh lagi, serta memberikan kontribusi positif di bidang yang saya tekuni. Saya bertekad untuk terus belajar, berkembang, dan memberikan yang terbaik di setiap kesempatan yang ada. Secara keseluruhan, tahun 2025 saya harapkan menjadi tahun yang penuh dengan pencapaian baru, baik dalam hal akademik, karier, maupun pengembangan diri. Saya siap menghadapi setiap tantangan dan berusaha sebaik mungkin untuk mencapai tujuan yang telah saya tetapkan. Dengan semangat, tekad, dan kerja keras, saya yakin tahun depan akan membawa banyak perubahan positif dalam hidup saya.

“Pada akhirnya, yang akan selalu ada untukmu adalah dirimu sendiri. Kenali dirimu dengan sepenuh hati dan percayalah pada kekuatan yang ada dalam dirimu.”

Belajar Dari Perjalanan Untuk Menjemput Harapan

Choirun Nisa mahasiswa Akuntansi – Ekonomi dan Bisnis Awardee: BCB 6

Tak terasa tinggal menghitung hari 2024 akan segera terlewati. Kilas balik tentang 2024 tentunya dalam satu tahun perjalanan ini ada pencaiapan yang telah saya dapatkan, walaupun saya merasa tidak banyak pencaiapan yang saya dapat, namun saya merasa pencaiapan di 2024 ini sangat berarti untuk saya. Karena untuk mendapatkan sebuah pencapaian tentunya saya diharuskan untuk mengorbankan waktu, tenaga dan juga pikiran. Di awal 2024 saya memutuskan untuk bergabung menjadi bagian dari Organisasi Tax Center FEB UNISMA. Dan sebelum memutuskan untuk bergabung dengan organisasi tersebut tentunya banyak sekali hal yang saya pertimbangkan. Bukan hanya tentang tenaga yang nantinya akan saya keluarkan, namun juga tentang bagaimana cara saya bisa melakukan manajemen waktu dengan baik. Karena mengingat tanggung jawab saya di Organisasi lain dan juga tanggung jawab pada bidang akademik sayang sama beratnya. Saya tidak ingin ketika saya mengambil sebuah keputusan, justru keputusan tersebut akan memberatkan saya dan menggangu hal-hal yang sudah sendari awal saya tata dengan baik. Lalu mengapa saya memutuskan untuk bergabung dengan organisasi Tax Center FEB UNISMA. Bukan karena saya suka dengan bidang perpajakan, bukan juga karena saya mahir dalam bidang perpajakan. Alasanya justru karena saya merasa ilmu yang saya memilki dalam bidang perpajakan masih sangat kurang dan saya ingin lebih mendalami lagi ilmu perpajakan. Karena mengingat perpajakan sangat erat kaiatan nya dengan jurusan yang saya ambil yakni Akuntansi.

Di awal saya bergabung dengan organisasi tersebut tentunya saya merasa sedikit kesulitan dalam membagi waktu dan juga merasa beban saya semakin bertambah. Lalu bagaimana saya mengatasi hal tersebut?, yang saat itu saya lakukan adalah melakukan pembagaian kembali waktu saya dengan lebih efektif, lalu saya melakukan refleksi pada diri saya sendiri sembari mengulang kembali tujuan apa yang ingin saya capai ketika mengikuti organisasi tersebut. Dengan begitu yang awal nya saya merasa beban saya bertambah, perlahan-lahan saya mulai menganggap hal tersebut bukan menjadi beban, melaikan menjadi sebuah kewajiban dan tanggung jawab yang harus saya jalani untuk menunjang cita-cita yang kelak akan saya capai. Dan kini sudah hampir satu periode saya bergabung dengan organisasi tersebut. Tentunya sudah banyak sekali manfaat yang saya dapatkan, dan tujuan saya diawal pun perlahan-lahan sudah mulai tercapai. Sedikit demi sedikit ilmu saya tentang perpajakan mulai bertambah. Sampai pada bulan september kemarin saya memutuskan untuk mendaftarkan diri menjadi seorang relawan pajak. Sama seperti sebelum nya keputusan ini tentunya saya ambil melalui pemikiran yang matang. Mengingat saya akan mengorbankan waktu saya selama kurang lebih 3 bulan untuk membantu masyarakat dalam melaporkan pajak. Dan sebelum saya lulus menjadi relawan pajak, saya masih melewati serangkaian tes dan pelatihan yang lagi-lagi saya harus mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran saya. Namun saya selalu menanamkan dalam diri saya bahwa apapun proses yang saya lakukan dan saya untuk meningkatkan kualitas dalam diri saya tidak akan pernah sia-sia jika kita melakukan nya dengan sepenuh hati. Entah esok, lusa, atau di tahun-tahun yang akan datang semua yang telah kita lewati dan kita korbankan akan memeberikan manfaat pada diri kita entah itu besar atau kecil.

Saya merasa 2024 ini menjadi tahun yang luar biasa, meskipun belum banyak pencaian yang saya dapat, saya akan terus mendorong diri saya untuk menciptakan pencapaian-pencapaian baru di tahun 2025. dan tentunya hal tersebut harus dipersiapkan sendari sekarang. Di tahun 2025 yang memiliki target-target yang ingin saya capai. Salah satunya adalah saya ingin mendapatkan piagam relawan pajak dengan tingkatan gold. Tentunya untuk mencapai hal tersebut saya harus berusaha lebih keras lagi. Mulai dari belajar lebih tentang materi perpajak, melakukan penugasan dengan baik dan ketika saya nanti turun ke lapangan menjadi relawan, saya juga harus bersikap sesuai peraturan dan juga etika yang ditetapkan, sehingga saya mampu mencapai target poin yang ditentukan untuk mendapatkan piagam dengan tingkatan gold. Mengingat di tahun 2025 saya akan memasuki semester 6 dan semester 7, tentu target yang akan saya capai yaitu saya ingin lulus tepat waktu dalam kurun 3,5 tahun. Untuk mewujudkan target tersebut tentunya bukan suatu hal yang gampang. Dan tidak juga bisa di capai hanya dengan bermalas-malasan.
Ketika nanti saya mulai memasuki semester 6, saya akan membuat planing terkait apa saja hal yang harus saya lakukan untuk mencapai target tersebut. Di mulai dengan keaktifan saya dalam bidang akademik untuk menyelesaikan semua mata kuliah dengan tepat dan tanpa harus mengulang. Untuk itu saya perlu belajar lebih giat lagi agar mendapatkan nilai yang baik dan tidak perlu mengulang mata kuliah yang sama, dengan begitu waktu yang saya luangkan akan lebih efektif. Selain dengan menuntaskan semua mata kuliah tepat waktu, untuk bisa lulus 3,5 tahun saya juga harus menyelesaikan tugas akhir saya dalam kurun waktu yang sudah di tentukan. Dalam penyusuan tugas akhir tentunya akan banyak sekali hambatan yang di lalui. Untuk itu penting sekali melakukan planing yang tepat untuk mengerjakan tugas akhir tersebut. Untuk mengawali planing tersebut saya mulai memperkaya wawasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi, mulai dari masalah yang sering ditemui dalam bidang akuntansi sampai dengan kebijakan baru yang ada di bidang akuntansi. Hal yang akan saya lakukan untuk memperluas wawasan saya adalah dengan membaca berbagai junal dan juga artikel yang berkaitan dengan bidang akuantansi. Tentunya sebuah target tidak akan terwujud tanpa adanya kerja keras dan konsiten dalam melewati berbagai proses menuju target tersebut. Jika kita hanya diam maka kita tidak akan pernah bisa maju, sekalipun ada angin yang menerbangkan kita, tentunya jalan nya akan berbeda dengan apa yang sudah kita rencanakan.

“jangan takut untuk berjalan lambat, tapi takutlah jika hanya berdiri diam”

Menggapai Impian: Evaluasi Diri dan Langkah Menuju Masa Depan

Moch. Muchlis Zamzami mahasiswa FAI / PGMI penerima beasiswa Baznas UNISMA Angkatan 5

Waktu berlalu begitu cepat hingga tanpa terasa tahun baru sudah di depan mata. Banyak orang memanfaatkan momen ini untuk bermuhasabah, mengevaluasi apa saja yang telah dilakukan selama setahun, dan merencanakan target untuk tahun depan. Saya, seorang mahasiswa semester 7 di Universitas Islam Malang, juga melakukan hal yang sama. Sebagai penerima beasiswa BAZNAS, saya merasa memiliki tanggung jawab besar, terutama dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Namun, saya menyadari bahwa masih banyak yang harus saya tingkatkan untuk mewujudkan itu semua.
Sebagai langkah awal, saya tidak hanya fokus pada pembelajaran di kelas, tetapi juga aktif dalam organisasi eksternal kampus. Di sana, saya banyak belajar, mulai dari pengembangan soft skills, menghargai pendapat orang lain, hingga kemampuan menyelesaikan masalah. Pengalaman ini sangat berguna ketika saya menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di semester 5. Saat itu, saya menghadapi berbagai permasalahan, baik dari mahasiswa maupun masyarakat, dan belajar bagaimana menyelesaikannya tanpa menimbulkan konflik berkepanjangan.

Selain menjadi mahasiswa, saya juga seorang santri di Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda, Singosari, Malang. Keseharian saya tidak hanya diisi dengan belajar pelajaran formal, tetapi juga pelajaran nonformal di pesantren. Saya dipercaya menjadi pengajar Al-Qur’an dan ketua program Huffadz. Amanah ini menuntut saya untuk bertanggung jawab besar dalam membina santri, termasuk mengembangkan program baru. Salah satu inovasi saya adalah ujian semaan Al-Qur’an, di mana santri harus melewati ujian hafalan 5 juz sebelum melanjutkan ke juz berikutnya. Program ini mendapat apresiasi dari pengasuh, pengurus, dan wali santri karena membantu santri menjadi penghafal yang lebih mutqin (kuat hafalannya).
Menjadi mahasantri adalah pencapaian yang membanggakan bagi saya. Gelar ini mendorong saya untuk hidup lebih produktif dan pandai mengatur waktu. Dengan banyaknya tanggung jawab di pesantren dan kampus, saya benar-benar belajar dari pepatah Arab, “Al-waqtu kassaif, fa in lam taqtha’hu qatha’aka”, yang artinya, “Waktu itu ibarat pedang, jika tidak kamu gunakan dengan baik, ia akan menebasmu.” Pepatah ini memotivasi saya untuk terus berusaha mengelola waktu dengan sebaik-baiknya.

Pengalaman berharga lainnya saya dapatkan selama liburan semester 6, ketika mengikuti PPLK di MIN 1 Kota Malang, sekolah berbasis nasional dengan pengajaran digital yang sangat maju. Awalnya, saya merasa minder karena ditempatkan di sekolah dengan reputasi tinggi. Namun, saya menjadikan tantangan itu sebagai motivasi untuk terus belajar. Selama PPLK, saya sibuk mengajar, membuat modul ajar, hingga melakukan evaluasi pembelajaran. Saya juga terinspirasi oleh guru-guru di sana yang tidak hanya mengajarkan ilmu tetapi juga membentuk karakter siswa. Hasilnya luar biasa—banyak siswa yang meraih prestasi tingkat kabupaten hingga internasional. Prestasi guru dan sekolah juga tidak kalah mengagumkan. Semua itu memotivasi saya untuk menjadi guru yang profesional dan inovatif di masa depan.
Melihat kembali capaian tahun ini, saya bersyukur atas banyak pelajaran dan pengalaman yang telah saya dapatkan. Target saya untuk tahun depan adalah lulus tepat waktu, memprioritaskan kewajiban, membahagiakan orang tua, dan bermanfaat bagi nusa dan bangsa. Untuk mencapainya, saya berencana menjalani hidup produktif, meningkatkan kemampuan, dan berusaha istiqamah. Dengan itu semua, saya yakin target-target tersebut dapat tercapai.

”Menjadi orang baik cukup hanya diam saja, tetapi menjadi orang yang bermanfaat butuh perjuangan”

Petualangan Seorang Mahasiswa Dalam Menyeimbangkan Akademik & Organisasi Menuju Prestasi

Tomy Darioga, Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang, Penerima Beasiswa Cendekia Baznas 2024
Seiring tahun berganti, perjalanan saya sebagai mahasiswa Universitas Islam Malang semakin bermakna, yang di hiasi dengan proses perjalanan serta pengalaman baru yang saya dapatkan. Saya menyadari bahwa tanggung jawab saya bukan hanya untuk menyelesaikan studi di Universitas Islam Malang saja. Namun lebih dari pada itu, dimana saya harus mampu memberikan dampak positif dan memberikan kontribusi nyata bagi instansi, orang di sekeliling saya, serta masyarakat indonesia. Memiliki semangat dan keinginan belajar yang tinggi menjadikan saya menjadi salah satu mahasiswa yang aktif di Universitas Islam Malang, dapat di buktikan dengan saya aktif mengikuti berbagai kegiatan organisasi di kampus, baik di lingkup Fakultas maupun lingkup Universitas Islam Malang.
Sebagai mahasiswa aktif Universitas Islam Malang saya bukan hanya aktif di bidang akademik saja, namun saya juga aktif di berbagai organisasi internal kampus salah satunya “UKM Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Islam Malang”. Dengan aktif di beberapa organisasi internal Universitas Islam Malang alhamdulillah saya sudah mendapatkan beberapa prestasi.
Mengasah Kemampuan Soft Skill dan Hard Skill Melalui Pengalaman Berorganisasi
Suatu kesempatan serta pengalaman yang sangat berharga bisa menjadi bagian dari “UKM Korps Protokoler Mahasiswa Universitas Islam Malang” atau biasa di kenal sebagai “DUTA KAMPUS UNISMA” dimana saya mampu belajar banyak skill terkait Keprotokoleran,Kehumasan dan Kedutaan, yang tentunya sangat berdampak positif pada diri saya. Dimana saya sering terjun langsung untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah saya dapatkan terkait ilmu protokoler dengan menjadi panitia rapat senat terbuka (WISUDA).

Tak hanya itu, saya juga memiliki kesempatan untuk lebih bisa dekat dengan orang-orang penting dan orang-orang hebat yang berada di lingkup Universitas Islam Malang seperti Bagian Rektorat, Dosen dan Tamu-tamu penting lainnya dengan menerapkan ilmu kehumasan yang sudah saya dapatkan, dan juga saya dapat mengaplikasikan ilmu kedutaan dengan bersosialisasi bersama duta kampus lainnya dengan cara menghadiri attending duta kampus lain ataupun duta pariwisata jawa timur. Dengan di berikannya kesempatan ini kepada saya, hal ini sangat berkesan di dalam hidup saya.
Melalui pengalaman-pengalaman ini, saya terus belajar hal-hal baru yang perlu saya pelajari tetang keprotokoleran, kehumasan dan kedutaan. Dengan melalui banyak pengalaman saya mampu mengupgrade diri saya, sehingga bisa menjadi lebih baik lagi dan juga mengurangi kesalahan dari tiga bidang yang saya tekuni di ukm kpm, saya juga akan menerima semua kritik dan saran dari orang lain untuk menunjang kekurangan diri saya. Karna, saya percaya bahwa kritik dan saran yang diberikan oleh orang lain itu adalah bagian penting dari proses pengembangan diri saya.
Menyeimbangkan Peran Mahasiswa Akuntansi dan Organisai
Menurut saya akuntansi dan ilmu organisasi saling berinteraksi dalam membentuk sebuah kesatuan yang koheren dalam dunia organisasi. Akuntansi berperan sebagai alat kuantitatif untuk evaluasi kinerja, sedangkan ilmu organisasi memberikan pemahaman kualitatif tentang dinamika internal organisasi.
Jadi peran kita sebagai mahasiswa dan peran kita sebagai organisator sangat berkaitan dan juga berperan aktif untuk menunjang karir kita dimasa depan, saya yakin ilmu organisasi bisa kita pakai saat berada di dunia kerja nanti, karna saat ini saya merasakan sendiri manfaat dari oraganisasi dimana yang awalnya saya tidak berani berbicara dan berdiri di depan orang banyak alhamdulillah sekarang saya sudah mampu membawa diri saya menjadi yang lebih baik lagi, mampu berbiacara di depan khalayak ramai, mampu menyampaikan pesan menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar, mampu memanajemen waktu dengan baik antara kuliah dan organisasi dan mempunyai skill public speaking yang baik.


Tantangan yang Dihadapi dan Dukungan yang Menguatkan
Perjalanan saya tentu tidak selalu mulus dan mudah seperti yang di lihat orang lain. Sebagai mahasiswa, saya harus mampu mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan organisasi. Terkadang, jadwal yang padat membuat saya merasa lelah. Namun, dukungan dari berbagai pihak, seperti orang tua, teman-teman dan juga termasuk beasiswa dari Baznas RI, memberikan motivasi besar bagi saya untuk bangkit dan terus melangkah maju kedepan.
Saya merasa sangat bersyukur karena memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Malang, dan saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari penerima beasiswa baznas 2024. Oleh karena itu, saya bertekad untuk memanfaatkan peluang serta kesempatan yang di berikan kepada saya dengan sebaik mungkin. Salah satu impian besar saya adalah lulus tepat waktu dan terus bisa berprestasi di bidang apapun pada tahun 2025.
Saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang saya ambil adalah bagian dari proses menuju tujuan besar saya. Dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang di sekitar saya, saya yakin bahwa impian yang saya inginkan akan terwujud satu persatu, tentunya saya ingin menjadi salah satu orang sukses di depan nanti dan bisa memberikan dampak yang baik, positif serta manfaat kepada semua orang yang berada di sekeliling saya.
“Hidup adalah sebuah petualangan, maka nikmati setiap momen dalam hidupmu Jangan biarkan masa lalu membatasi masa depanmu” ~ Tomy Darioga

Refleksi dan Target Tahun 2025: Menjadi Lebih Baik, Tak Apa Gagal Asal Berani Mencoba

Refleksi Tahun 2024
Tahun 2024 telah menjadi tahun yang penuh pencapaian dan pembelajaran bagi saya. Di tahun ini, saya berhasil menyelesaikan program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch 6 di Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan Kota Surabaya. Pengalaman ini tidak hanya memberikan wawasan mendalam tentang dunia kerja, tetapi juga memperkuat kemampuan saya dalam manajemen dan kerja tim. Selain itu, saya juga turut berkontribusi dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Manduro, Jombang, yang dapat memperkaya rasa kepedulian sosial saya.
Dalam ranah organisasi, saya telah usai menjalankan berbagai amanah penting, seperti: (1) Ketua Departemen Penelitian dan Pengembangan di Himaprodi Akuntansi, di mana saya memimpin berbagai program kerja departemen yang inovatif; (2) Ketua Divisi Humas, Publikasi, dan Gerakan di Korps PMII Putri Rayon Al-Farabi, yang menuntut kemampuan komunikasi strategis dan koordinasi yang baik; (3) Sekretaris Badan Pengurus Harian di Organisasi Daerah IMJ UNISMA, yang mengasah keterampilan administrasi dan manajemen waktu.
Selain itu, saya pernah menjadi narasumber dalam pelatihan administrasi organisasi. Sungguh sebuah pengalaman yang menantang sekaligus tak terlupakan. Saat ini, saya juga aktif menggeluti media sosial sebagai konten kreator di bidang literasi, sebuah bidang yang memungkinkan saya untuk berbagi inspirasi dan pengetahuan kepada khalayak yang lebih luas.

Target Tahun 2025
Memasuki tahun 2025, saya memiliki beberapa target utama yang ingin saya capai:
1. Menyelesaikan Skripsi dan Wisuda Saya bertekad untuk menyelesaikan skripsi tepat waktu dan mengikuti prosesi wisuda di tahun 2025. Hal ini merupakan langkah penting untuk menyelesaikan perjalanan akademik saya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Strategi yang dapat saya ambil adalah membuat jadwal pengerjaan skripsi secara rinci, dengan target mingguan yang realistis serta rutin berkomunikasi aktif dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan arahan yang tepat.
2. Mahir Bahasa Asing Penguasaan bahasa Inggris adalah kunci untuk memperluas peluang karier dan meningkatkan daya saing saya di pasar kerja. Oleh karena itu, saya akan mendaftar pada kursus intensif untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris, mengalokasikan waktu belajar mandiri setiap hari, seperti menonton video edukatif serta mengikuti tes sertifikasi bahasa Inggris, seperti TOEFL atau IELTS.
3. Mengembangkan Akun Media Sosial Saya ingin terus mengembangkan akun media sosial yang saya kelola agar dapat membawa manfaat dan berdampak luas bagi masyarakat. Hal ini mencakup menyajikan konten yang edukatif, inspiratif, dan relevan dengan kebutuhan audiens. Strategi yang dapat saya ambil untuk mengoptimasi akun ini adalah Membuat jadwal konten yang konsisten untuk menjaga keterlibatan audiens, mengikuti pelatihan atau seminar terkait strategi pengelolaan media sosial serta berkolaborasi dengan kreator lain untuk memperluas jangkauan dan dampak konten
Penutup
Dengan refleksi yang mendalam atas pencapaian di tahun 2024 dan perencanaan yang matang untuk tahun 2025, saya yakin dapat mencapai target yang telah saya tetapkan. Saya menyadari bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, namun dengan tekad dan usaha yang konsisten, setiap langkah yang saya ambil akan membawa saya lebih dekat pada impian dan tujuan hidup saya.

NAMA : RIZQI AMALIA PUTRI
NPM : 22101082152
PRODI : AKUNTANSI
BCB : ANGKATAN 5

Refleksi Diri Octasya Sebagai Penerima Beasiswa BAZNAS

Tahun 2024 hampir telah usai Kinas balik berjalan tanpa terasa. Banyak wish list yang ingin tercapai satu persatu namun tidak semua yang diharapkan dapat menikmatinya. setelah mengabdikan mengikuti kampus mengajar yaiku Fokus di bangku perkuliahan, hal itu aku dapatkan karena menikmati selama perkuliahan. Selanjutnya membaca dan mencari informan seputar Pendidikan atau karir yang akan saya tempuh setelah menyelesaikan Satra 1. Namun hingga detiky ini, rasa bimbang terhadap beberapa pertimbangan masih belum menemukan titik terang. Hal yang signifikan saya dapatkan khususnya pada diri sendri bagimana menjadi pemimpin diri Sendiri dalam kondisi apapun. Manajemen antara perasaan dan pikiran agar
Tetap menikmati setiap langkah dengan rasa syukur. Hal yang begitu berharap saya dapatkan selama mengabdikan diri di Instans Sekolah untuk belajar di lapangan, bagaimana menjadi seorang guru mendidik anak didiknya? bagaimana manajemen waktu yang sangat padat saat bertugas? bagaimana seorang guru yang dapat menjach staff administras secara bersamaan? Hal itu men Jadi gambaran kelak saya jikalau menjadi pendidik. Dari berbagaipi cerita, halang rintang yang Saya lakukan, rasa syukur menjadi kuria perjalanan di tahun ini. Memilik, rekan, keluarga, seseorang yang selalu ada buat saya menjadikan keku atan tersendiri.

filter: 0; jpegRotation: 270; fileterIntensity: 0.000000; filterMask: 0; module:31facing:1;
hw-remosaic: 1;
touch: (-1.0, -1.0);
modeInfo: Beauty ;
sceneMode: Auto;
cct_value: 0;
AI_Scene: (-1, -1);
aec_lux: 73.0;
hist255: 0.0;
hist252~255: 0.0;
hist0~15: 0.0;


Target tahun 2025
Memasuk tahun baru 2025 ada 2 hal yang selalu saya prioritaskan dan Fukus hal tersebutut Petama Fokus menyelesaikan tugas akhir atau skripsi. Menikmati tahap-tahap mengerjakan adalah hal yang harus saya lakukan. Kedua yakni bagaimna saya mempersiapkan setelah kelulusan sarjana. Memantapkan pilihan yang akan menjadi gambaran di masa yang akan datang, dengan mengikuti pelatihan apa yang ingin difokuskan kelak. Mengikuti aktivis khususnya bidang dakwah dan komunikas. Karena dari pengalaman berkomunikasi kelak akan membantu saya bagaimana bersosialisasi dengan bermacam-macam background seseorang. Dan target tahun depan saya yakni membagikan ilmu yang telah saya miliki dengan mengabdikan diri saya di sebuah instansi sekolah.

Pewarta : Octasya Nur Fadhillah

Refleksi Capaian Tahun 2024 dan Target Tahun 2025

Seiring berjalannya waktu, tidak terasa waktu begitu cepat, Tahun 2024 menjadi tahun penuh pencapaian yang patut disyukuri. Walaupun munkin di tahun ini bukan lah tahun terbaik tapi tehun ini adalah tahun yang banyak memberi Pelajaran bagi saya. Beberapa target yang telah direncanakan sebelumnya berhasil dicapai dengan kerja keras, disiplin, dan doa yang tulus. Dengan semangat belajar yang tinggi, saya berhasil menyelesaikan semester 6 di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Universitas Islam Malang dengan nilai yang baik. Semester 6 lalu menjadi salah satu fase penting dalam perjalanan akademik, di mana fokus diarahkan pada mata kuliah inti yang mendukung kompetensi sebagai calon pendidik profesional. Dan pada semester 7 saya dapat meneyelesaikan beberapa tugas yaitu Lulus TOAFL pencapaian ini patut saya syukuri karna ini adalah salah satu persyaratan Yudisium. Hal ini menunjukkan peningkatan kemampuan bahasa Arab saya yang selama ini diasah melalui pembelajaran formal (pembekalan ) dan praktik mandiri. Selain itu saya juga berhasil menyelesaikan PPLK di SD Brawijaya Smart School Malang dengan nilai yang baik. salah satu capaian paling berharga. Saya berhasil menyelesaikan program ini dengan nilai yang memuaskan. PPL memberikan wawasan nyata tentang dunia pendidikan dan memperkuat keyakinan saya dalam menjalankan peran sebagai pendidik. Umpan balik positif dari para siswa dan guru pembimbing menjadi motivasi untuk terus belajar dan berkembang. Dan saya bersyukur di tahun ini saya dapat meningkatkan relasi saya dengan orang orang baru, saya memiliki banyak orang yang saya sayangi seperti teman teman dan keluarga. Dan di penghujung tahun ini saya pun juga mulai mengikuti Volunteer lazis Sabilillah yang mana dengan mengikuti forum ini saya dapat merasakan ikut berkontribusi sebagai mahasiswa BAZNAZ. Dan terakhir capaian yang saya syukuri adalah di tahun ini saya mendapatkan pengalaman bekerja di Sanggar Sains Cendekia. Dengan ini saya mendapatkan banyak ilmu tentang percobaan atau eksperiment IPA dan mengajar langsung di Sekolah SDK Santo Yusup. Dan saya berharap kegiatan ini akan bermanfaat untuk saya kedepannya.

Target yang ingin di capai 2025
Adapun beberapa target pada tahun 2025 adalah saya ingin lulus tepat waktu, menyelesaikan studi S1 saya dengan hasil yang baik dan nilai yang baik pula. Saya berharap diberi kemudahan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. , serta mematuhi semua jadwal akademik yang telah ditetapkan oleh universitas. Serta mematuhi semua jadwal akademik yang telah ditetapkan oleh universitas.
Setelah lulus saya ingin mencari pengalaman baru dengan melanjutkan Pendidikan Profesi Guru. Dengan Lulus PPG akan memberikan sertifikasi sebagai pendidik profesional, yang menjadi syarat utama untuk mengajar di berbagai lembaga pendidikan formal di Indonesia. Saya berharap diberi kemudahan dalam mendaftar maupun menjalankan sekolah profesi guru.
Selain itu saya ingin di tahu 2025 saya dapat mengembangkan potensi diri saya dengan menjadi Volunteer Lazis Sabilillah. Saya berharap saya mampu memanagement waktu dengan baik. Dan terakhir tentunya target saya kedepan adalah menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Langkah-Langkah Strategis untuk Mencapai Target 2025
Agar semua target ini tercapai, saya telah merumuskan beberapa langkah strategis yang akan diimplementasikan:
1. Perencanaan Akademik yang Matang
• Menyusun timeline pengerjaan skripsi mulai dari tahap pengajuan proposal hingga sidang akhir.
• Konsultasi rutin dengan dosen pembimbing untuk memastikan arah penelitian tetap sesuai dengan panduan.
• Mengoptimalkan waktu luang untuk menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan yang tersisa.
2. Pengembangan Kompetensi Profesional
• Memperdalam materi-materi yang akan diujikan dalam seleksi masuk PPG, termasuk mengulang materi pedagogik dan konten bidang studi.
• Mengikuti pelatihan atau seminar yang relevan untuk menambah wawasan dan meningkatkan kesiapan menghadapi program PPG.
3. Pengelolaan Waktu yang Efektif
• Membuat jadwal harian yang terstruktur untuk membagi waktu antara penyusunan skripsi, persiapan PPG, dan aktivitas lainnya.
• Menghindari penundaan pekerjaan dan menjaga konsistensi dalam menyelesaikan setiap tahapan tugas.
4. Meningkatkan Keseimbangan Spiritual dan Mental
• Memperbanyak doa dan ibadah untuk memohon kelancaran dalam menyelesaikan semua target.
• Menjaga kesehatan mental dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang menyenangkan di luar akademik, seperti olahraga atau hobi.
5. Membangun Jaringan dan Dukungan Sosial
• Berdiskusi dengan teman-teman yang memiliki visi serupa untuk saling memberi motivasi.
• Memanfaatkan komunitas mahasiswa untuk berbagi pengalaman dan tips menghadapi ujian PPG.
Penutup
Capaian selama tahun 2024 memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kerja keras, disiplin, dan doa. Dengan semangat yang sama, saya yakin target tahun 2025 dapat tercapai. Lulus tepat waktu dan meraih sertifikasi pendidik profesional melalui PPG bukan hanya impian, tetapi sebuah misi yang akan saya wujudkan dengan penuh dedikasi. Semoga Allah SWT memberikan kelancaran dan kemudahan dalam setiap langkah yang diambil.

Pewarta : Intan Musdzalifah Latif – Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Refleksi Perjalanan Menuju Pendidik dan Penulis Inspiratif

Muhammad Dzunnurain, Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Islam Malang, penerima Beasiswa Cendekia Baznas 2024

Seiring berjalannya waktu, perjalanan saya sebagai mahasiswa Universitas Islam Malang semakin terasa penuh warna, saya menyadari bahwa tanggung jawab saya bukan hanya menyelesaikan studi. Lebih dari itu, saya ingin mengambil peran sebagai agen perubahan untuk membantu mencerdaskan masyarakat. Berbekal semangat belajar dan keinginan untuk memberikan kontribusi, saya aktif mengikuti berbagai kegiatan di kampus, terutama yang berkaitan dengan dunia menulis.

Menulis bagi saya adalah cara terbaik untuk menyampaikan gagasan dan berbagi pengetahuan. Lewat tulisan, saya merasa mampu menjangkau lebih banyak orang, bahkan yang tidak saya kenal secara langsung. Awalnya, menulis hanyalah hobi yang saya tekuni di waktu senggang. Namun, seiring berjalannya waktu, saya mulai melihat bahwa hobi ini bisa menjadi medium yang bermanfaat, baik untuk saya maupun orang lain.

Mengasah Kemampuan Menulis Melalui Dunia Jurnalistik

Kesempatan saya untuk terjun ke dunia jurnalistik menjadi salah satu pengalaman paling berharga. Saat ini, saya diberi kepercayaan sebagai Pimred LPM Fenomena FKIP Unisma dan Jurnalis Koran Metro7 Online. Dalam posisi ini, saya belajar banyak tentang dinamika media, mulai dari bagaimana menyusun berita, mencari narasumber, hingga menghadapi tantangan dalam dunia jurnalistik yang serba cepat.

Tak hanya itu, saya juga memiliki kesempatan untuk menulis dan menerbitkan karya di berbagai media seperti Koran Jawa Pos Radar Bogor, Times Indonesia, serta media lainnya. Setiap tulisan yang diterbitkan menjadi langkah kecil yang berarti dalam perjalanan saya sebagai seorang penulis. Saya belajar untuk terus meningkatkan kualitas tulisan, baik dari segi isi maupun penyampaiannya, sehingga pesan yang saya sampaikan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.

Melalui pengalaman-pengalaman ini, saya semakin memahami bahwa menulis bukan sekadar aktivitas, tetapi juga proses belajar. Saya sering kali merasa bahwa tulisan saya masih jauh dari sempurna. Namun, saya percaya bahwa kritik dan masukan yang diberikan oleh editor atau pembaca adalah bagian penting dari proses pengembangan diri.

Mencapai Kreativitas Lebih Tinggi Meski Dihantui Rasa Frustrasi

Salah satu momen yang saya syukuri adalah ketika artikel saya berjudul “Menemani Frustrasi Menulis Menuju Kreativitas Lebih Tinggi” terbit di Koran Jawa Pos Radar Banyuwangi. Dalam artikel tersebut, saya membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana proses menulis sering kali terasa sulit, bahkan membuat frustrasi. Namun, saya juga menyadari bahwa rasa frustrasi ini adalah bagian dari perjalanan menuju kreativitas yang lebih tinggi dan alhamdulillah saya telah menerbitkan Tabloid program Kopi Times dari Media Times Indonesia.

Sebagai penulis, saya belajar untuk menerima bahwa tidak semua tulisan akan langsung sempurna. Saya menetapkan target realistis untuk diri sendiri, dan menghargai setiap kemajuan kecil yang saya capai. Ketika tulisan saya mendapatkan kritik, saya mencoba untuk melihatnya sebagai peluang untuk belajar dan memperbaiki diri. Dari situ, saya semakin percaya diri untuk mengirimkan karya ke berbagai media tanpa takut gagal.

Salah satu pelajaran terbesar yang saya pelajari selama ini adalah pentingnya kedisiplinan dan konsistensi. Dalam sub-artikel yang saya tulis, “Disiplin Latihan dan Rutin Menulis,” saya menjelaskan bagaimana kebiasaan menulis secara rutin membantu saya berkembang. Meskipun terkadang saya merasa lelah atau kehilangan ide, saya tetap berusaha untuk menulis, walaupun hanya beberapa paragraf.

Saya percaya bahwa dengan melatih diri secara konsisten, kualitas tulisan saya akan terus meningkat. Bahkan ketika menghadapi hasil karya yang belum sempurna atau kritik dari pembaca, saya mencoba untuk tidak menyerah. Saya melihat setiap kesalahan sebagai bagian dari proses belajar yang tidak bisa dihindari.

Menggabungkan Peran Guru dan Jurnalis

Sebagai mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris, saya juga sering berpikir tentang bagaimana saya bisa mencoba menggabungkan dua bidang yang saya tekuni, yaitu pendidikan dan jurnalistik. Dalam salah satu tulisan saya yang terbit di Times Indonesia, saya membahas tentang pentingnya peran guru dan jurnalis dalam membangun masyarakat yang terpelajar dan terinformasi.

Guru dan jurnalis memiliki kesamaan, yaitu sama-sama bertugas menyampaikan informasi yang berguna. Sebagai calon pendidik, saya ingin menjadi penghubung antara dunia pendidikan dan media. Saya percaya bahwa keduanya bisa saling melengkapi untuk memberikan manfaat yang lebih besar kepada masyarakat.

Tantangan yang Dihadapi dan Dukungan yang Menguatkan

Perjalanan saya tentu tidak selalu mulus. Sebagai mahasiswa, saya harus pandai mengatur waktu antara kuliah, kegiatan organisasi, dan pekerjaan di media. Terkadang, jadwal yang padat membuat saya merasa kewalahan. Namun, dukungan dari berbagai pihak, termasuk beasiswa dari Baznas RI, memberikan motivasi besar bagi saya untuk terus melangkah.

Saya merasa sangat bersyukur karena memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi. Oleh karena itu, saya bertekad untuk memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin. Salah satu impian besar saya adalah lulus tepat waktu dan menerbitkan buku Panduan Praktis Jurnalisme Digital di Era Media Modern yang rencana akan terbit pada tahun 2025.

Saya percaya bahwa setiap langkah kecil yang saya ambil adalah bagian dari proses menuju tujuan besar saya. Dengan kerja keras, doa, dan dukungan dari orang-orang di sekitar saya, saya yakin bahwa impian saya untuk menjadi pendidik yang inspiratif dan jurnalis yang berdedikasi bisa tercapai.

Setiap kata yang ditulis adalah doa, setiap cerita yang dibagikan adalah jalan untuk membangun perubahan” ~ Muhammad Dzunnurain

 

Link Kumpulan Opini: https://timesindonesia.co.id/tag/muhammad-dzunnurain

Link Kumpulan Berita: https://metro7.co.id/author/muhammad-dzunnurain/

Kehilangan Masa Jaya Orang Tua Dan Tidak Ingin Menjadi Sebab Saudaranya Sandwich Generation: Siti Maysaroh Berhasil S2 Dengan Beasiswa Unggulan Tahun 2023 2023

Memperoleh beasiswa unggulan bukanlah hal yang mudah, persaingannya sangat kompetitif karena yang dipilih untuk lolos sampai tahap akhir dan dinyatakan sebagai penerima beasiswa unggulan tentunya yang terbaik diantara yang terbaik.

 

Siti Maysaroh yang akrab disapa May merupakan satu-satunya penerima beasiswa unggulan jalur masyarakat berprestasi tahun 2023 dari Universitas Islam Malang (UNISMA). Ia berasal dari pulau garam Madura tepatnya di Kabupaten Bangkalan. Ia memilih melanjutkan studi Strata-2 (S2) di  UNISMA dan mengambil Program Magister Hukum (MH), sebelumnya ia berkuliah diuar domisili yakni di Yogyakarta dan mengambil Strata-1 (S1) Hukum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Bisa melanjutkan studi S2 dengan beasiswa sama sekali belum pernah terbayangkan oleh May sebelumnya, ia tidak menyangka prestasi yang ia peroleh samasa S1 mampu mengantarkan ia pada kesempatan lolos beasiswa unggulan. Semasa S1 ia begitu aktif di kampus, menurut penuturannya, ia menjadi sangat aktif di kampus karena sebelum kuliah ia sudah menentukan visi dan misi ketika akan kuliah, banyak visi yang ingin ia capai salah satu tujuannya karena ia ingin mengubah hidupnya menjadi pribadi yang lebih maju dan berkembang ke arah yang positif. Menurutnya memilih kuliah jauh dari domisili yakni di Yogyakarta merupakan bagian dari misi untuk mencapai visinya, ia merasa akan bisa cepat berkembang ketika ia bertemu dengan orang-orang baru dari latar belakang yang berbeda-beda sehingga ia bisa memulai semuanya dari nol dan menciptakan pembaharuan atas diri dan lingkungannya ke arah yang positif.

Keinginan untuk menciptakan pembaharuan atas diri dan lingkungannya disebabkan karena semasa sekolah hal itu sulit ia dapat, beberapa penyebabnya karena ia tidak memiliki visi dan misi yang jelas, kurang konsisten, dan minimnya kesempatan untuk bisa berkembang. Menurut penuturannya, semasa kuliah, ia benar-benar memanfaatkan kesempatan sebagai seorang mahasiswa dengan sebaik-baiknya apalagi kuliah itu bayar maka tidak boleh disia-siakan. Ia menjadi mahasiswa yang begitu ambis, hal ini terbukti sebelum memulai kuliah, ia selalu mempelajari materi yang akan diajarkan dan mencatat bagian materi yang tidak ia fahami untuk kemudian ia tanyakan di kelas kepada Dosen, begitu pula saat jadwal presentasi, ia akan belajar materi yang akan dipresentasikan oleh temennya dan mencatat bagian-bagian yang tidak ia fahami untuk ia tanyakan saat sesi tanya jawab. Terkenal aktif dan ambis, ia kerap ditawarkan untuk ikut projek dosen berupa penelitian atau pengabdian masyarakat skema internasional. Selain itu, ia juga kerap ditawarkan oleh teman sejawat dan kakak tingkatnya untuk ikut beberapa perlombaan dan bergabung dalam organisasi yang linier dengan jurusan.

Menurutnya, selama S1 tidak ada kesempatan yang ia tolak, karena ia percaya bahwa kesempatan itu datang sesuai dengan kualitas dan kemampuan dirinya.  Berkat banyaknya kesempatan yang ia ambil, ia beberapa kali berhasil memenangkan juara umum Nasional Moot Court Competition (NMCC), Internal Moot Court Competition (IMCC), dan memperoleh penghargaan sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) terbaik tingkat nasional maupun internal kampus dan ia juga berhasil lulus tiga setengah tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memuaskan. Ia kerap memposting dan menyimpan momen-momen kemenangannya di Instagram pribadi dan Linkedin tujuannya sebagai branding dan sebagai reminder untuk dirinya ketika sedang malas-malasan agar bisa kembali bersemangat.

Niat baik akan selalu diberikan jalan yang terbaik, pasca lulus S1, May berkeinginan untuk lanjut S2, akan tetapi ia tidak ingin membebankan keseluruhan biaya kepada orang tua dan saudara, cukup semasa S1 saja keluarganya banyak berkorban untuk dia, ujarnya. Semua saudaranya sudah berkeluarga, menurutnya sudah saatnya mereka fokus ke keluarga kecilnya, ia tidak ingin dirinya menjadi sebab saudaranya sandwich generation. Maka dari itu, ia mulai riset kampus-kampus dengan biaya S2 sedikit lebih murah dari kampus lain tapi kualitasnya bagus dan ketemulah UNISMA yang terakreditasi Unggul. Selain kualitasnya bagus, S2 di UNISMA juga tidak ada kelas karyawan akan tetapi perkuliahannya hanya weekend dan itu semakin membuat may semangat untuk daftar karena ia tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk kelas karyawan. Setelah diterima di UNISMA dan memperoleh Letter of Admission/Acceptance (LOA), ia mulai mendaftar Beasiswa Unggulan dan ternyata lolos dan menjadi penerima beasiswa unggulan tahun 2023.

Setelah dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa unggulan, May selalu meyakinkan dirinya bahwa yang terbaik menurutnya belum tentu yang terbaik menurut tuhan tapi yang terbaik menurut tuhan sudah tentu yang terbaik untuk dirinya. Keinginan untuk lanjut S2 dengan biaya sendiri dan memilih kuliah di kampus yang SPP-nya sedikit lebih terjangkau ternyata banyak hal yang ia korbankan, salah satunya, ia harus menggugurkan keinginannnya untuk kuliah S2 di kampus Top Indonesia Seperti Universitas Indonesia (UI) karena menurutnya kalaupun kuliah sambil kerja akan sulit capai target untuk SPP apalagi sekelas Freshgraduate. Namun ternyata, rencana tuhan jauh lebih indah, walaupun dirinya tidak kuliah S2 di UI, setidaknya ia bisa tetap melanjutkan studi S2 dengan beasiswa dan bisa mengerjakan banyak hal karena kuliahnya hanya weekend, ia juga meyakini dirinya bahwa di manapun kita kuliah sejatinya faktor utama yang menentukan keberhasilan kita adalah diri kita sendiri selebihnya hanya sebagai faktor pendukung.