Dari Keterbatasan Menuju Kesuksesan di Panggung Wisuda UNISMA

Universitas Islam Malang (UNISMA) menyelenggarakan upacara wisuda pada tanggal 26-27 Oktober 2024 yang dihadiri oleh rector, dekan, orangtua, dan alumni. Upacara tersebut berlangsung dengan khidmat dengan balutan suasana haru dan rasa syukur dari para wisudawan dan wisudawati. Ivan Fatkhul Amin, salah satu wisudawan dari Fakultas Hukum menyampaikan sambutan menginspirasi dengan membagikan sedikit perjalanannya untuk meraih gelar sarjana.

Ivan merupakan seorang mahasiswa penerima beasiswa KIP-Kuliah, latar belakangnya sebagai seorang anak penjahit tak menyurutkan semangatnya untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Meski ia sempat mendapat cibiran tentang hal tersebut, Ivan malah menjadikannya sebagai motivasi dan semakin semangat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. Dengan motivasi yang kuat dan dukungan dari UNISMA melalui program beasiswa, Ivan berhasil membuktikan kemampuannya dalam menuntaskan studinya dengan tepat waktu.

Dalam sambutannya, tak lupa Ivan memberikan wejangan kepada teman-temannya agar tidak langsung berpuas diri dengan gelar yang telah diraih.

“Janganlah kita puas atas apa yang telah kita raih. Melainkan mari kita jadikan hal ini sebagai langawal kit akita, sebagai pijakan kita untuk bisa mengepakkan sayap selebar-lebarnya dalam menuntut ilmu yang lebih tinggi” ujarnya dengan semangat.

Di akhir sambutannya, Ivan menutup dengan sebuah pantun yang mengundang tawa dan kebanggaan. Acara wisuda tersebut menjadi momen yang menggambarkan dedikasi UNISMA dalam memberikan kesempatan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat dan memotivasi generasi muda untuk meraih cita-cita setinggi langit.

 

Pewarta: Sindy Kartika Rahayu – Ilmu Administrasi Bisnis

Kolaborasi BCA dan Universitas Islam Malang: Mencetak Pemimpin Tangguh di Tengah Ketidakpastian

Bank Central Asia (BCA) berkolaborasi dengan Universitas Islam Malang untuk menyelenggarakan kuliah umum sebagai rangkaian kegiatan BCA Berbagi Ilmu yang bertemakan “Becoming a Resilient Leader in the Times of Uncertainty” pada Rabu (02/10/2024).

Kuliah umum ini berlangsung di Hall and Auditorium Prof. Dr. KH. Tolchah Hasan (Gedung Bundar) Universitas Islam Malang dengan Antoniuos Widodo Mulyono selaku Direktur BCA sebagai narasumber. Kegiatan ini diikuti oleh 934 mahasiswa dari seluruh program studi di Universitas Islam Malang.

Hianni selaku Kepala Kantor Wilayah VII dalam sambutannya mengungkapkan bahwa Bank Central Asia (BCA) sebagai lembaga perbankan nasional telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Bagi BCA, melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak adalah salah satu factor penting untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang bertujuan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan. Kegiatan BCA berbagi Ilmu merupakan perwujudan nyata dari pilar Bakti BCA yang bertujuan untuk memfasilitasi dan menyediakan berbagai pengetahuan yang bersumber dari praktisi.

Statement tersebut menunjukkan bahwa BCA menyediakan program yang memfasilitasi serta membuka kesempatan seluas-luasnya bagi generasi muda untuk belajar langsung dengan praktisi BCA. Dan program inilah yang ditujukan bagi mahasiswa atau lulusan baru yang ingin mendapatkan pengalaman bekerja di dunia perbankan.

Kuliah umum dengan tema “Becoming a Resilient Leader in the Times of Uncertainty” merupakan hasil kolaborasi antara Bank Central Asia (BCA) dan Universitas Islam Malang sebagai upaya untuk pemberdayaan calon-calon pemimpin di masa yang akan datang. Rektor Universitas Islam Malang yang diwakili oleh Dr. H. Muhammad Yunus, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan bahwa Universitas Islam Malang siap menjadi pemimpin yang tangguh di masa depan.

“Unisma dengan berbagai organisasi kemahasiswaannya, termasuk 20 Unit Kreativitas Mahasiswa siap dan sungguh-sungguh menyiapkan calon pemimpin masa depan yang resilien, yang tangguh menghadapi berbagai tantangan di hadapan kita semua. Pemimpin yang tangguh tidak hanya mampu menjalankan berbagai proses dan berbagai program yang telah ditetapkan, tetapi pemimpin yang tangguhlah yang mampu mendinamisir organisasinya serta memberikan kemanfaatan bagi orang banyak” ujar Yunus.

Yunus pun menambahkan bahwa Universitas Islam Malang menekankan kepada seluruh mahasiswa bahwa lulusan Unisma harus memiliki intelektualitas yang tangguh serta spiritualitas yang mumpuni, karena kedua aspek inilah yang akan mengantarkan lulusan Unisma menjadi pemimpin-pemimpin yang tangguh.

Dalam kuliah umum ini, Antonious Widodo Mulyono selaku narasumber, menerangkan bahwa menjadi pemimpin merupakan proses yang panjang. Ia menjabarkan bahwa sebagai seorang pemimpin yang tangguh harus memiliki keinginan yang kuat dari dalam diri. Keinginan kuat yang dimaksud disini ialah keinginan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan di bidang hard skill maupun soft skill. Aspek penting berikutnya ialah membangun jaringan seluas-luasnya selama menjadi mahasiswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa relasi, hubungan baik, dan pertemanan yang terjalin akan membantu untuk menjadi pemimpin. Dan yang terakhir ialah memanfaatkan peluang yang diberikan. Kesempatan baik tidak akan datang dua kali, jadi sebisa mungkin harus memanfaatkan dan memaksimalkan peluang yang ada.

Ia juga menerangkan pula mengenai VUCA (Volatility, Uncertainty, Compexity, and Ambiguity) yang dalam Bahasa Indonesia berarti volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas. Istilah ini digunakan untuk membantu organisasi dalam tim untuk dapat menghadapi situasi yang tidak pasti dan mampu mengelola resiko yang ada.

Kerjasama antara Bank Central Asia (BCA) dan Universitas Islam Malang ini menjadi bukti nyata komitmen BCA dalam menciptakan pemimpin masa depan yang kuat dan siap menghadapi berbagai tantangan global. Diharapkan melalui program ini, mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang diberikan untuk berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

 

Penulis : Sindy Kartika Rahayu – Ilmu Administrasi Bisnis (BPH UKM Panorama Photography)

 

Mahasiswa Asal Timor-Leste Belajar di Universitas Islam Malang

Universitas Islam Malang (Unisma) terus menunjukkan eksistensinya di kalangan mahasiswa internasional. Terbukti dengan banyaknya mahasiswa baru dari mancanegara yang menempuh pendidikan di Universitas Islam Malang. Salah satu diantaranya ialah Noni.

Ia adalah Natácia Tere Pereira Dos Santos, atau biasa disapa dengan Noni. Noni merupakan salah satu dari 33 mahasiswa baru asal Timor-Leste yang saat ini menempuh pendidikan di Universitas Islam Malang. Noni mengungkapkan bahwa awalnya ia direkomendasikan oleh kakak tingkatnya yang juga berasal dari negara yang sama. Tak menelan saran mentah-mentah, Noni juga berusaha mengumpulkan informasi terkait Universitas Islam Malang hingga akhirnya mantap memilih program studi akuntansi di kampus ini. Noni pun menambahkan, bahwa selain direkomendasikan kakak tingkatnya, ia juga tertarik masuk di Unisma karena kampus ini memiliki reputasi yang baik dan akreditasi yang unggul

“Motivasi saya memilih Universitas Islam Malang ialah karena kampus ini memiliki reputasi yang baik dan akreditasi yang unggul” tuturnya.

Natasya mengaku tidak mengalami kesulitan saat berkomunikasi dengan rekan rekan mahasiswa lainnya karena ia mendapat pembelajaran Bahasa Indonesia secara intensif selama dua bulan di BIPA Universitas Islam Malang bahkan sebelum menjalani OSHIKA MABA. Hal inilah yang membuatnya mudah beradaptasi baik dalam kegiatan akademik maupun sehari-hari di Indonesia.

Program ini mencerminkan bahwa Universitas Islam Malang memiliki komitmen dalam memperluas jangkauan pendidikannya ke mahasiswa internasional, khususnya dari negara-negara ASEAN.

“Tiga Sahabat” Kembali Bersatu di Kampus Unisma: Kisah Persahabatan yang Tak Terduga

Di tengah hiruk pikuknya Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Islam Malang (UNISMA) terselip kisah unik dan mengharukan dari tiga sahabat lama yang bertemu kembali sebagai mahasiswa baru di fakultas yang sama tanpa direncanakan.

Mereka ialah Maman, Lintang, dan Zulfikar. Ketiganya merupakan mahasiswa baru yang berasal dari Malang. Program studi yang ditempuh ketiganya berada di fakultas yang sama yakni dibawah naungan Fakultas Teknik. Maman dan Lintang mengambil jurusan Teknik Elektro, sedangkan Zulfikar mengambil jurusan Teknik Mesin.  Persahabatan mereka dimulai sejak masa kanak-kanak, yang kemudian berlanjut saat mereka menempuh pendidikan sekolah dasar. Sempat terpisah saat sekolah menengah karena salah satunya menempuh pendidikan di pondok pesantren.

“Kami bertiga sudah bersahabat sejak TK, kemudian berlanjut saat masuk SD. Kami sempat terpisah waktu SMP karena beda sekolah. Waktu SMK itu hanya Maman dan Lintang yang bertemu lagi di sekolah yang sama soalnya saya mondok di Asy Syadzali waktu SMA”. Ungkap Zulfikar

Tanpa rencana dan komitmen aapun, ketiga sahabat masa kecil itu kembali bertemu sebagai mahasiswa baru Fakultas Teknik Universitas Islam Malang.

“Kami nggak ada niatan janjian sebetulnya, tiba-tiba ketemu waktu meet up mahasiwa teknik di Gedung B. Kami nggak ada janjian lewat chat atau apapun ternyata takdir mempertemukan kami kembali disini lengkap bertiga”.  Ungkap Maman

Masing-masing dari mereka memiliki motivasi yang berbeda saat memilih Universitas Islam Malang sebagai tujuan untuk menempuh pendidikan tinggi.

Maman mengungkapkan bahwa ia memilih Universitas Islam Malang sebagai tujuan karena ia diminta kedua orang tuanya untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Dan Universitas Islam Malang ialah perguruan tinggi yang direkomendasikan oleh orang tuanya.

“Sebelumnya saya memang diminta orang tua untuk melanjutkan pendidikan. Dan Universitas Islam Malang itu rekomendasi dari orang tua saya juga. Menurut orang tua saya Universitas Islam Malang adalah yang paling tepat untuk saya, jadi saya manut orang tua”.  Ujar Maman

Lain halnya dengan Lintang, ia mengungkapkan bahwa Universitas Islam Malang adalah pilihan keduanya. Ia memang sudah merencanakan jika ia tidak diterima di pilihan pertama, maka ia memilih Universitas Islam Malang.

“Kalau saya bedalagi motivasinya. Motivasi saya memilih melanjutkan disini karena memang saya menjadikan Universitas Islam Malang sebagai tujuan kedua saya kalua tidak diterima di pilihan pertama.” Ujarnya Lintang

Motivasi Zulfikar pun berbeda dengan kedua temannya. Zulfikar mengaku bahwa ia memang memilih Universitas Islam Malang sebagai tujuannya. Ia merasa Universitas Islam Malang adalah perguruan yang tepat baginya setelah menempuh pendidikan di pondok.

“Kalau saya memang sudah dari hati memilih Universitas Islam Malang sebagai tujuan saya. Memang sudah dari hati. Toh sebelumnya juga saya menempuh pendidikan di pondok” Ujar Zulfikar

Kisah pertemuan mereka bertiga yang tidak terduga ini merupakan salah satu dari sekian banyak peristiwa unik saat OSHIKA MABA. Pertemuan ini menunjukkan bahwa persahabatan sejati akan selalu kembali. Tiga serangkai ini siap mengawali babak baru sebagai mahasiswa Universitas Islam Malang dengan membawa semangat persahabatan ke jenjang yang lebih tinggi.

Penulis : Sindy Kartika Rahayu – Ilmu Administrasi

Mahasiswa Baru Unisma: Membangun Persahabatan Dengan Berbagi Pengalaman dan Motivasi

Di tengah semangat mahasiswa baru Universitas Islam Malang (Unisma), kegiatan Orientasi Studi Kehidupan Kampus diadakan untuk membangun hubungan antar mahasiswa. Kegiatan ini menjadi momen berharga bagi mereka untuk saling mengenai satu sama lain dan berbagi pengalaman. Diantara sekian banyak peserta, terdapat Ain yang berasal dari Medan, Safira, Silvia dan Jeni dari Malang serta Wanda yang berasal dari Blitar. Masing-masing dari mereka memiliki alasan yang unik untuk memilih Unisma sebagai tempat menempuh pendidikan.

Ain mengungkapkan bahwa ia memilih Unisma karena kampus ini dikenal sebagai kampus NU terbaik. Ia percaya bahwa pendidikan yang ditawarkan akan membantunya berkembang baik di bidang akademik maupun non-akademik. Sementara itu, Safira menyatakan bahwa keinginannya belajar di Unisma memang sudah ada sejak ia kecil.

“Universitas Islam Malang sudah saya jadikan tujuan sejak saya kecil, karena sejak madrasah saya selalu masuk sekolah yang memang menjunjung tinggi nilai keagamaan” ujar Safira.

Pendapat yang hampir sama juga diungkapkan oleh Silvia. Menempuh pendidikan tinggi di Universitas Islam Malang sudah menjadi cita-cita Silvia sejak kecil meski pada mulanya ia bersekolah di sekolah negeri.

“Sejak kecil saya bercita-cita menjadi mahasiswa di Unisma meski waktu sekolah menengah menempuh pendidikan di sekolah negeri. Waktu SMA itu saya pengennya masuk MAN, tapi ternyata malah keterima di negeri. Meskipun begitu, saya tetap ingin kuliah di Unisma” ungkap Silvia. Wanda pun menambahkan bahwa ia masuk Unisma karena ingin melanjutkan pendidikan dari MAN.

Lain halnya dengan Jeni, alasan Jeni memilih Unisma ialah karena direkomendasikan oleh guru yang juga pengasuh pondok tempat ia menempuh pendidikan sekolah menengah.

Pertemuan mereka diawali dari perkenalan mereka secara personal dengan Ain, namun yang lainnya tidak saling mengenal. Ain berinisiatif saat melakukan validasi di kampus mengajak sekalian semua yang ia kenal agar saling kenal. Dengan semangat kebersamaan ini, mereka bertekad untuk saling mendukung meski nanti akan terpisah saat berlangsungnya Oshika karena mereka semua tidak berada dalam satu regu yang sama.

Penulis : Sindy Kartika Rahayu – Ilmu Administrasi Bisnis – BPH UKM Panorama Photography

PELUANG PROFESI PERTANIAN

 

Saya Annisa Azzarah mahasiswa dari prodi Agroteknologi , penerima beasiswa KIP-K dan saya mengikuti Aktivis Unit Kreativ Mahasuswa (UKM) Bakak komunikasi.

Saya memiliki ketertarikan di dunia pertanian, dan saya menemukan jurusan pertanian yaitu Agroteknologi di Universitas Islam Malang yang memiliki akredetasi B. Mengapa saya sangat tertarik dengan dunia pertanian karena Indonesia memiiki lahan yang sangat banyak dan astinya harus dikekolalah dengan tepat, seiring berjalannya waktu kini pertanian menjadi modern. Tetapi dunia pertanian masih dipandang sebelah mata oleh beberapa kaum milenial padahal pertanian sangat berpengaruh di Indonesia jika bukan kita dan generasi milenial maka siapa yang akan menjadi penerus?.

Di Universitas Ialam Malang memiliki jurusan agroteknologi. Pengertian agroteknologi adalah suatu bidang studi yang mempelajari mengenai penguasaan teknologi pada produksi pertanian dengan memperhatikan efisiensi dan juga kualitas. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan masuk ke jurusan agroteknologi, termasuk salah satunya adalah memiliki prospek kedepannya yang cerah. Ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan dengan mempelajari agroteknologi yaitu:

  • Peluang karir => Peluang karirnya cukup baik karena bisa memiliki kesempatan untuk bekerja di berbagai instansi pemerintah seperti halnya Kementerian Pertanian hingga lembaga ilmu pengetahuan Indonesia. Bisa juga menjadi pengelola pekebunan hingga kosultan pertanian.
  • Bisa membuka lapangan pekerjaan => Ddalam hal ini lulusan bisa membuka usaha di bidang sektor pangan, komoditas perkebunan, hortikultura, hingga kehutanan dan membuka lowongan kerja bagi masyarakat.
  • Meningkatkan hasil pertanian => Ilmu yang didapat dari jurusan agroteknologi bisa digunakan untuk membantu petani atau usaha sendiri agar lebih berkembang dan sukses. Dengan demikian, hasil yang lebih banyak juga bisa didapatkan dan dapat mendorong seseorang untuk bisa menciptakan teknologi baru di bidang pertanian.

Kuliah di Universitas Islam Malang kita dapat mempelajari banayak hal dengan seru, karena disini banyak praktikum dan praktikumnya bermacam-macam,serta kita dibimbing asprak yang super humble. Asprak mempermudah kita dalam praktikum karena asprak menyampaikan materi dengan jelas dan membantu setiap kesuitan. Di Universitas Islam Malang kia di fasilitasi dengan lengkap seperti alat dan bahan praktikum, lab yang luas dan bersih.

Saya berharap Agroteknologi bisa segera terakredetasi A dan tahun ini banyak yang tertarik untuk mempelajari pertanian.

 

 

 

Luckas Virmanda Suseno, fakultas teknik jurusan teknik mesin Unisma angkatan 2020

Hallo teman teman , perkenalkan nama saya Luckas Virmanda Suseno dari fakultas teknik jurusan teknik mesin Unisma angkatan 2020 , jadi saya di sini akan menceritakan pengalaman saya selama 3 semester di universitas Islam Malang, khususnya di jurusan teknik mesin .

Awal saya masuk kuliah saya masih tidak tau apa apa , ya kalian tau sendiri karena adanya virus yang bernama Corona , dari situ saya tidak tau apa apa sama sekali di karenakan semua nya berjalan dengan virtual (online) . Sebenarnya saya sendiri sangat keberatan adanya kuliah online , tapi karena keadaan ya mau gimana lagi , Akhirnya perlahan saya mulai mengenal teman dalam jurusan saya sendiri .

Dan pada akhirnya semua mahasiswa mesin wajib mengikuti acara ospek jurusan , dan acara tersebut harus terlaksana dengan tatap muka atau offline , di situ saya sangat senang karena akan bertemu dengan teman teman saya . Seiring berjalannya waktu akhirnya terlaksana acara ospek tersebut , dari acara tersebut saya mendapat kan apa arti kata solid karena dari jurusan mesin sendiri yang di utamakan adalah ke solid-annya . Akhirnya acara pun berjalan dengan lancar , selesai acara aku dan teman teman kumpul saling ber tukar cerita .

Setelah beberapa bulan akhirnya ada , recruitment anggota baru dalam jurusan , akhirnya saya mendaftar kan diri saya , dan sebenarnya saya agak malu terhadap kakak kakak tingkat saya karena saya sendiri dalam sebuah organisasi masih belum tau apa apa di dalam organisasi ada apa saja atau kasarannya saya masih polos  , di dalam himpunan mesin unisma yang paling saya suka adalah kakak kakak tingkat nya sangat ramah dan mau membimbing adek adeknya , dalam hal praktek , dalam hal saling membantu antar sesama , hampir dalam semua hal saya tau dari Kaka tingkat saya , dan satu hal kakak kakak tingkat di dalam mesin tidak memandang kita maba atau bukan , jadi ngga ada perbedaan semua sama saling merangkul dan membimbing.

Saya pun merasa cocok karena semua warga di unisma orang nya rama , dan saling sapa senyum salam , dari cerita saya tersebut aku ingin berpesan kepada teman teman , jangan pernah merasa tidak tahu apa apa , karena dari situ kita makin malas dan ngga tau apa apa , kita harus percaya diri dan mau menggali banyak pengalaman , baik dari dosen , kaka tingkat , teman , semua bisa menjadi sebuah pengalaman , tergantung kita mampu melawan rasa malas dan malu , malu dalam artian tidak mau bertanya.

Cukup sekian cerita dari saya , mungkin dari pengalaman saya di atas ada hikmah yang bisa kalian ambil , saya ucapkan terimakasih . Dan sampai jumpa , see you.

PENGALAMAN DITERIMA MASUK PERGURUAN TINGGI UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Perkenalkan nama saya Zainurrokhim dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi manajemen , disini saya akan menceritakan pengalaman pertama kali saya diterima masuk di perguruan tinggi Universitas Islam Malang.

Berawal setelah saya lulus dari SMA Negeri 1 Tumpang, tahun 2021. Saya melanjutkan untuk mendaftar masuk ke perguruan tinggi. Semula saya ingin masuk fakultas Pendidikan pada saat masuk perguruan tinggi, karena cita-cita saya ingin menjadi guru PGSD. Namun karena saya gagal mengikuti jalur SNPTN dan SBMPTN di UM dan UB, dan akhirnya saya bingung mau lanjutin kuliah dimana, keadaan ekonomi kurang mampu .

Selanjutnya saya dapat informasi dari alumni untuk daftar ke universitas Islam Malang melalui jalur KIP mandiri, untuk namun sayangnya saya gagal diseleksi tersebut, masih belum rejeki kata bapak saya.

Melihat teman teman saya sedang menjalankan tugas ospek, saya jadi merasa gagal dikarenakan tidak diterima masuk oleh satu universitas pun .

Waktu berjalan begitu cepat berlalu, saya bingung sendiri mau lanjut untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi atau langsung lanjut untuk bekerja.

Beberapa hari kemudian saya memutuskan untuk bekerja dulu , untuk mencari pengalaman, tahun depan bisa mengikuti seleksi tes masuk perguruan tinggi lagi. Pada saya mau mengurus beberapa surat ke kantor desa untuk mengurus beberapa surat , saya dapat kabar bahwa masih ada kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di universitas Islam Malang melalui jalur KIP aspirasi dari partai PKB .

Alhamdulillah saya senang sekali bisa melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi lagi.

Sekian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Vira Dwi Septiani, mahasiswa semester 1 Universitas Islam Malang jurusan Teknik Sipil

Hai teman-teman, Nama saya Vira Dwi Septiani, mahasiswa semester 1 Universitas Islam Malang. Kampus yang akrab dengan nama sebutan Unisma, adalah dimana tempat saya akan menempuh pendidikan kuliah  selama 4 tahun ke depan. Dengan jurusan Teknik Sipil, saya mengenyam pendidikan disini. Karena aku angkatan 2021, tentu saja aku merupakan generasi kedua lulusan corona atau covid-19. Siapa sih disini yang gak kenal dengan covid. Wabah ynag satu ini tentu saja sangat meresahkan semua orang. Dan hamper setiap kalangan mendaptkan dampakyang cukup signifikan. Baik ekonomi, pariwisata maupun sector pendidikan terutama sangat terdampak dengan adanya wabah ini. Karena semenjak tahun 2020, atau lebih tepatnya saat awal mula covid-19 ada. Pemerintah langsung menetapkan atau memberlakukan beberapa upaya guna mencegah rantai covid-19. Tak terasa, sudah 2 tahun kita semua selalu dirumah saja. Menerapkan protocol kesehatan yang sudah diberlakukan pemerintah sejak awal covid-19 ada. Karena terkendala pandemic, semua pendidikan di Indonesia menerapkan pembelajaran jarak jauh dari rumah saja, atau lebih kita kenal dengan pembelajaran daring. Kali ini, aku akan berbagi pengalamanku ketika aku beberapa kali beraktivitas atau dating ke kampus dengan beberapa kegiatan.

Pada bulan November tahun lalu, tepatnya pada tanggal 27 November 2021. Fakultas Teknik mengadakan suatu acara pertemuan. Dimana pertemuan ini di isi oleh kehadiran kita para mahasiswa baru teknik sipil. Pertemuan ini dinamakan dengan “Temu Akrab”, meskipun tidak semua mahasiswa yang hadir disini. Akan tetapi, saya sangat senang karena bisa bertemu dengan teman-teman teknik sipil lainnya. Acaranya sangat seru, dan gamesnya sangat menarik. Kegiatan berlangsung cukup keren menurutku. Karena tidak hanya mahasiswa baru dan panitia saja yang berkontribusi, tetapi Para Dosen Fakultas Teknik juga turut andil dengan kegiatan “Temu Akrab” ini. Selain dosen, ada juga Alumni Kampus yang datang. Mereka berbagi pengalaman bagaimana suka duka menjadi seorang mahasiswa Teknik Sipil di UNISMA. Dengan adanya kegiatan sharing-sharing bersama alumni ini, menurutku sangat bermanfaat. Karena tentunya, saya sebagai mahasiswa baru mendaptkan banyak motivasi serta pengalaman yang cukup banyak untuk menjalani 8 semester ke depan sebagai mahasiswa Teknik Sipil. Bahkan, tidak sedikit pula mereka berbagi pengalaman mereka bagaimana hingga bisa menjadi sukses seperti sekarang. Kuncinya adalah, ketika kita mendapatkan masalah atau kita rasa masalah yang sedang kita hadapi sangat berat, InsyaAllah Allah selalu ada untuk kita. Karna Allah SWT tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan makhluknya, Allah yakin kkita pasti bisa menghadapi ini semua. Itu adalah kegiatanku selama acara ketika berada di Malang dengan kegiatan yang diadakan oleh himaprodi.

Pesan sedikit untuk kalian yang membaca ini, tetap semangat menjalani hidup. Jangan lupa libatkan Allah SWT dalam kegiatan maupun hal apapun yang akan kita lakukan, niscaya Allah akan menerangi jalan yang kita tuju. Cukup sekian pengalaman yang bisa saya sampaikan, mungkin kita bisa bertemu dilain waktu. Dan sampai jumpa diceritaku selanjutnya teman teman, tetap semangat dan jangan lupa berdoa, serta 5 waktunya jangan sampai ketinggalan.

Pengalaman Perjalanan Kesuksesan Menuju Unisma

Assalamu’alaikum Wr.Wb. Halo kawan-kawan, namaku Aieman Nur Aini dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan tahun 2021 semester satu akhir menuju semester dua, angkatan ini bisa disebut angkatan covid. Dengan adanya covid19 atau virus corona maka perkuliahan dilakukan secara daring atau online. Disini aku akan berbagi pengalaman singkat tentang perjalanan saya ketika diterimanya di kampus Universitas Islam Malang.

Saat liburan sekolah, dulu aku liburan di kota Malang tepatnya di rumah saudaraku. Setelah itu aku ditawarin jika setelah lulus sekolah nanti kuliah di kota Malang, tapi aku tidak mau karena tidak mau jauh dari orang tua dan waktu itu aku masih kelas 12 semester awal dan masih banyak pilihan untuk kuliah dimana. Dalam seiring berjalannya waktu ketika akhir semester kelas 12 aku memutuskan untuk mendaftarkan kuliah di kota Kediri. Namun, aku berfikir lagi, apakah pilihanku saat itu apa benar dan saat itu banyak keraguan di otakku. Akhirnya pada bulan maret tanggal 16 tahun 2021 aku memutuskan untuk mendaftarkan diri di seleksi UTBK-SBMPTN 2021 di kota Malang.

Hari dimana pengumuman hasil seleksi SBMPTN telah tiba, ternyata kegagalan itu datang. Setelah semua itu berlalu aku mencoba lagi daftar di dua kampus salah satunya Universitas Islam Malang. Keduanya sama-sama lolos, tetapi saya memutuskan untuk melanjutkan studi di Unisma. Di sisi lain aku diterima sebagai pemeroleh Beasiswa KIP-Kuliah. Untuk mendapatkan beasiswa itu tidak mudah karena ada berbagai tahap. Alhamdulillah bisa kuliah gratis hingga lulus nanti dan tidak terlalu membebani orang tua. Karena aku adalah anak tunggal dan satu-satunya harapan kedua orang tua maka dari itu sebagai anak tunggal harus ada rasa semangat untuk belajar.

Pada bulan september selama satu minggu ospek dan dari situ juga aku sudah mempunyai beberapa kenalan teman diberbagai daerah. Setelah ospek, beberapa hari kemudian kuliah dimulai secara daring atau online. Awal perkuliahan seperti biasa dosen memperkenalkan diri begitupula dengan para mahasiswanya. Di minggu-minggu berikutnya materi sudah bisa dimulai dan ada juga yang pembelajarannya lewat classwork, zoom dan google form. Yes, i feel so lucky and very happy for this.

Untuk kawan-kawanku semua yang sudah membaca tulisan ini, tidak ada kegagalan yang tertunda adanya keberhasilan yang tertunda, maka dari itu pengalaman tersebut bisa menjadi pembelajaran kita untuk kedepannya agar lebih bersemangat dalam melakukan sesuatu untuk menuju kesuksesan, cita-cita dan memperoleh ilmu yang bermanfaat. Jangan meninggalkan ibadah dan tetap berdo’a agar diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Semangat karena perjalanan untuk belajar masih panjang.

Sekian cerita dari saya, semoga bisa mengambil hikmah dari pengalaman yang saya tulis. Terima kasih, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

 

AIEMAN NUR AINI

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia

Penerima Beasiswa KIP-Kuliah

Aktivis UKM Panorama Photography