KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Unisma Beri Ratusan Beasiswa Salah Satunya Peraih Medali Emas Porprov

Universitas Islam Malang (Unisma) tak hanya dikenal sebagai Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (PTNU) yang mendunia dan moncer prestasinya. Tapi juga dekat dengan masyarakat.

Kampus ini, memang seringkali memberikan kesempatan pada para talenta muda untuk menuntut ilmu lewat program beasiswa di Unisma. Tahun ini, ada sekitar 299 mahasiswa baru (maba) yang mendapat beasiswa. Salah satunya, peraih medali emas cabang olahraga (cabor) sambo di Porprov Jatim VIII/2023 bernama Songo Eka Sanjaya.

Pemberian beasiswa kepada atlet berprestasi tersebut diserahkan secara simbolis bersama Wali Kota Malang Sutiaji. Dalam Rapat Senat Terbuka dalam rangka Orientasi Studi dan Kehidupan Kampus (Oshika) Mahasiswa Baru (Maba) tahun 2023, Senin (18/9/2023).

“Pemberian beasiswa (tahun ini) hampir 300. salah satunya yang baru saja mendapatkan medali emas di event provinsi, baru kemarin malam (17/9),” kata Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri MSi.

Tak hanya kepada atlet, Unisma kerap memberikan beasiswa untuk para siswa berprestasi dan benar-benar punya keinginan besar untuk berkuliah. Baik prestasi di bidang akademik, maupun bidang yang lainya.

Khususnya pada mereka yang berhasil menjadi juara dalam gelaran kompetisi yang diselenggarakan oleh Unisma.

“Karena nantinya mereka akan menjadi duta Unisma di berbagai event nasional, bahkan internasional,” imbuhnya.

Lebih jauh, ini sebagai langkah konkrit Unisma dalam mendukung lahirnya generasi unggul dan berkualitas. Terlebih, Unisma juga banyak melakukan kerjasama dengan 37 negara.
Mulai dari transfer kredit, student exchange, international conference, joint research, KSM/KKN Internastional, Professional Learning Experience for Community (PLEC/PPL), dan seterusnya.

Ia berharap, agar mahasiswa baru dapat memanfaatkan kesempatan terbaik selama berada di Unisma. Bukan hanya belajar, tapi juga memperluas perspektif dan memperluas jauh horizon.
“Ikutilah kesempatan mobilitas global, jika mungkin. Pekan depan, jika belum mempunyai paspor, buatlah sesegera mungkin. Bisa jadi itu menjadi doa dan bagian dari ikhtiar untuk membuka pintu menjadi warga global,” tegasnya.

Di sisi lain, tahun ini Unisma menerima 3.567 maba. Dimana, 3.531 mahasiswa berasal dari 32 provinsi di Indonesia dan 36 mahasiswa merupakan mahasiswa asing yang berasal dari 8 negara.
Antara lain Rumania, Belgia, Yaman, Sudan, Korea, Palestina, Mesir, dan Timor Leste. Artinya, saat ini mahasiswa Unisma secara keseluruhan hampir mencapai 17.000 mahasiswa, mereka berasal dari 34 Provinsi di Indonesia dan 37 Negara.

Sementara, 299 program beasiswa yang diberikan antara lain KIP Kuliah sebanyak 136, beasiswa Juara sebanyak 26, beasiswa OSC (Online Scholarship Competition) Medcom sebanyak 22 mahasiswa dimana 14 untuk S-1 dan 8 untuk S-2.

Kemudian Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dari Kementerian Agama RI sebanyak 61 mahasiswa terdiri dari 39 mahasiswa S-1 untuk 9 prodi, 11 mahasiswa S-2 dan 11 mahasiswa S-3.

Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) dari Kemendikbudristek sejumlah 24, Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) dari Kementerian Agama RI sebanyak 30, diperuntukkan 3 mahasiswa FK, 5 mahasiswa Agroteknologi, 8 mahasiswa S-1 Ilmu Hukum dan 14 mahasiswa S-2 PAI.

Di samping itu, dari keseluruhan jumlah maba 1,59 persen diantaranya adalah maba non muslim dengan 1,27 persen beragama Katolik, 0,26 persen Kristen dan 0,05 persen beragama Budha.

“Masalah ilmu adalah pilihan. Semua manusia di atas bumi berhak menunut ilmu dimana saja hingga akhir hayat. Unisma memposisikan diri sebagai kampus Rahmatan Lil Alamin, kampus multikultur dan inklusif yang mengayomi terhadap berbagai kehidupan manusia,” tutupnya.

Sementara itu, Songo mengaku senang. Ia merasa bersyukur atas beasiswa penuh yang ia dapat. “Tentu senang sekali, kemarin (17/9) setelah juara dapat emas, langsung dihubungi Gus Shodiq (WR II Unisma), ditawari beasiswa,” jelas peraih emas abor sambo di Porprov Jatim VIII/2023 itu

Songo lantas menyampaikan kabar gembira ini kepada orangtuanya dan disetujui. Mengingat, atlet KONI Kota Malang asal Bumiayu itu juga sudah pernah mendaftar kuliah di tahun 2022 melalui jalur prestasi mandiri, namun niatnya diurungkan karena terkendala biaya.

“Sebenarnya lolos tapi tidak beasiswa penuh, jadi harus ada yang membayar, dari situ saya tidak jadi kuliah meski ingin. Karena itu saya sangat bersyukur saat ini bisa mendapatkan beasiswa di Unisma,” sambungnya.