KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Tanamkan Jiwa Seni Anak Sejak Dini Melalui Karawitan, TIM Rudaya Unisma Malang siap Agendakan Kolaborasi Dengan Sanggar Srikandi Tumpang

Pada Minggu (3/12/23) Tim Rudaya Unisma menggandeng Sanggar Srikandi Tumpang  yang dibina oleh Ingga untuk mengadakan event bersama. Rencana event yang akan diadakan adalah event seni bertajuk “Karawitan Anak sebagai Pewaris Bangsa”. Acara yang akan digelar ini nantinya akan dikolaborasikan bersama beberapa tarian sebagai pembuka sekaligus ajang pentas lomba yang juga diadakan untuk anak-anak.

Dalam sanggar terdapat beberapa seni yang dikembangkan, diantaranya adalah seni karawitan dan seni tari. Keduanya telah berjalan beriringan yang semua anggotanya terdiri dari anak-anak, remaja, hingga dewasa. Seni tari telah dikembangkan sejak beberapa tahun yang lalu, sedangkan  karawitan baru dibuka sekitar satu tahun, namun sudah memiliki banyak peminat. Anak-anak yang bermain di seni ini juga memiliki tingkat tangkap belajar yang cepat. Kurang lebih satu minggu bahkan bisa menguasai 4 lagu yang berbeda.

Salah satu lagu yang akan dimainkan oleh anak-anak dalam event kolaborasi ini adalah lagu yang diciptakan oleh Tim Rudaya. Tim rudaya berusaha membuat lagu sederhana namun memiliki makna yang mendalam sekaligus mudah dicerna oleh anak-anak. Lagu dengan tema kacamata menjadi pilihan yang kemudian dikembangkan dengan iringan gendang dan bonang. Adapun lagu ini dibantu di-arransemen-kan oleh FRM yang dipandu oleh Mas Affandi.

Selain itu acara ini juga berkolaborasi dengan Padepokan Seni Mangun Dharma yang dibina oleh Muhammad Soleh Adi Pramono sebagai pelatih dalam karawitan. Rencananya pelatihan ini akan dilaksanakan beberapa pertemuan sebagai peengenalan, pemantapan, sekaligus pematangan sebelum dipertunjukkan di pentas budaya nantinya. Melihat anak-anak berantusias dalam karawitan membuat Tim Rudaya semakin semangat menggebu untuk membuat event kolaborasi dengan meriah.

Event yang akan digelar pada akhir bulan Desember ini memiliki daya tarik dan minat yang besar bagi masyarakat sekitar. Dengan adanya event ini masyarakat mampu menikmati sajian acara seni yang tidak hanya mempertontonkan lekuk tarian yang luwes, namun juga mempertontonkan karawitan anak sebagai kreasi baru yang dilestarikan.

Pengenalan seni pada anak perlu dimulai sejak dini. Dengan dilakukan dari awal besar potensi anak memiliki jiwa seni dan menyukai seni. Apalagi seni tari dan karawitan merupakan salah satu kekayaan bangsa yang perlu dilestarikan. Siapa lagi jika bukan pemuda-pemudi yang akan melestarikan. (Afriska Nur Azizah, Mahasiswa PGMI Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang).