KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Awardee Beasiswa Cendikia Baznas (BCB) Universitas Islam Malang Angkatan 5 Lolos Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Kemendikbud Batch 4

Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, yang merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertujuan untuk memberikan siswa kesempatan berharga untuk belajar tentang berbagai budaya dan perbedaan di berbagai daerah di nusantara. Siswa yang berpartisipasi dalam program ini ditempatkan di berbagai wilayah tergantung pada universitas tempat mereka ditugaskan. Lebih lanjut, pertukaran Mahasiswa ini bertujuan untuk memperkuat ketajaman kebangsaan, integritas, solidaritas dan persatuan bangsa di kalangan Mahasiswa di seluruh Indonesia.
Dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Papua Barat Daya, Muchammad Afrizza Syaffar, seorang mahasiswa dari Fakultas Agama Islam dan Awardee BCB Baznas Angkatan 5, bergabung dengan 283 mahasiswa lainnya dari seluruh nusantara untuk mengikuti program ini di UNIMUDA. Pengalaman yang diperolehnya di tanah Papua, mulai dari mengenal budaya lokal hingga memahami norma-norma yang berlaku, menjadi bukti nilai luar biasa dari pertukaran mahasiswa ini. Kami bangga mendukung inisiatif seperti ini yang tidak hanya membuka wawasan akademik, tetapi juga mendukung pembentukan karakter dan penghargaan terhadap keberagaman budaya di Indonesia.
Sekilas tentang Unimuda Sorong adalah universitas islam yang multikultural. bagaimana tidak, sekitar 80% mahasiswa Unimuda Sorong beragama nasrani dan tercatat sebagai kampus KRISMUHA (Kristen Muhammadiyah) yang artinya orang Kristen yang menimba ilmu di Muhammadiyah. Hal ini membuka pandangan saya bahwa islam itu moderat nan indah dengan tidak membatasi golongan manapun untuk menimba ilmu dan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.


Awalnya, Muchammad Afrizza Syaffar memiliki keraguan dalam melanjutkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di Papua Barat, terpengaruh oleh pandangan stereotip masyarakat Indonesia Barat terhadap orang Timur. Namun, setelah pengalaman pertamanya di tanah Papua, persepsi negatifnya berubah menjadi sangat positif. Menerima sambutan hangat dengan tarian ‘Selamat Datang di Papua’ membuatnya merasa diterima dan dihormati di tanah Papua. Afrizza menyadari keindahan dan daya tarik unik Papua yang luar biasa untuk dipelajari. Selama satu semester, mahasiswa pertukaran menjalani kegiatan akademik seperti biasa, namun dengan tambahan kegiatan modul Nusantara setiap minggunya yang membantu mereka memahami dan menghargai adat budaya setempat. Pengalaman Afrizza dan rekan-rekannya adalah bukti nyata bahwa pertukaran mahasiswa ini tidak hanya berkontribusi pada pengembangan akademik, tetapi juga memperdalam pemahaman dan penghargaan terhadap keragaman budaya Indonesia. Kami mendukung inisiatif ini sebagai langkah positif dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa melalui pengalaman langsung dan saling pengertian antarbudaya.
Pencapaian ini juga menunjukkan bagaimana program beasiswa Cendikia Baznas telah berhasil memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang berpotensi untuk berkembang dan mencapai prestasi yang luar biasa. Program ini telah membantu mewujudkan impian para mahasiswa dalam mengejar pendidikan tinggi dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
Kami berharap para mahasiswa penerima Beasiswa Cendikia Baznas Angkatan 5 yang sedang mengikuti kegiatan MBKM dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Selamat atas kesuksesan dan pencapaian yang telah dicapai oleh para mahasiswa. Semoga pengalaman ini menjadi pembelajaran berharga bagi kami dalam upaya kami untuk terus memajukan semangat nasionalisme, kebangsaan, dan kemanusiaan.