Siti Maysaroh Berhasil S2 Dengan Beasiswa Dan Menjadi Satu-Satunya Penerima Beasiswa Unggulan Tahun 2023 Dari Unisma
Memperoleh beasiswa unggulan bukanlah hal yang mudah, persaingannya sangat kompetitif karena yang dipilih untuk lolos sampai tahap akhir dan dinyatakan sebagai penerima beasiswa unggulan tentunya yang terbaik diantara yang terbaik.
Siti Maysaroh yang akrab disapa May merupakan satu-satunya penerima beasiswa unggulan jalur masyarakat berprestasi tahun 2023 dari Universitas Islam Malang (UNISMA). Ia berasal dari pulau garam Madura tepatnya di Kabupaten Bangkalan. Ia memilih melanjutkan studi Strata-2 (S2) di UNISMA dan mengambil Program Magister Hukum (MH), sebelumnya ia berkuliah diuar domisili yakni di Yogyakarta dan mengambil Strata-1 (S1) Hukum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Bisa melanjutkan studi S2 dengan beasiswa sama sekali belum pernah terbayangkan oleh May sebelumnya, ia tidak menyangka prestasi yang ia peroleh samasa S1 mampu mengantarkan ia pada kesempatan lolos beasiswa unggulan. Semasa S1 ia begitu aktif di kampus, menurut penuturannya, ia menjadi sangat aktif di kampus karena sebelum kuliah ia sudah menentukan visi dan misi ketika akan kuliah, banyak visi yang ingin ia capai salah satu tujuannya karena ia ingin mengubah hidupnya menjadi pribadi yang lebih maju dan berkembang ke arah yang positif. Menurutnya memilih kuliah jauh dari domisili yakni di Yogyakarta merupakan bagian dari misi untuk mencapai visinya, ia merasa akan bisa cepat berkembang ketika ia bertemu dengan orang-orang baru dari latar belakang yang berbeda-beda sehingga ia bisa memulai semuanya dari nol dan menciptakan pembaharuan atas diri dan lingkungannya ke arah yang positif.
Keinginan untuk menciptakan pembaharuan atas diri dan lingkungannya disebabkan karena semasa sekolah hal itu sulit ia dapat, beberapa penyebabnya karena ia tidak memiliki visi dan misi yang jelas, kurang konsisten, dan minimnya kesempatan untuk bisa berkembang. Menurut penuturannya, semasa kuliah, ia benar-benar memanfaatkan kesempatan sebagai seorang mahasiswa dengan sebaik-baiknya apalagi kuliah itu bayar maka tidak boleh disia-siakan. Ia menjadi mahasiswa yang begitu ambis, hal ini terbukti sebelum memulai kuliah, ia selalu mempelajari materi yang akan diajarkan dan mencatat bagian materi yang tidak ia fahami untuk kemudian ia tanyakan di kelas kepada Dosen, begitu pula saat jadwal presentasi, ia akan belajar materi yang akan dipresentasikan oleh temennya dan mencatat bagian-bagian yang tidak ia fahami untuk ia tanyakan saat sesi tanya jawab. Terkenal aktif dan ambis, ia kerap ditawarkan untuk ikut projek dosen berupa penelitian atau pengabdian masyarakat skema internasional. Selain itu, ia juga kerap ditawarkan oleh teman sejawat dan kakak tingkatnya untuk ikut beberapa perlombaan dan bergabung dalam organisasi yang linier dengan jurusan.
Menurutnya, selama S1 tidak ada kesempatan yang ia tolak, karena ia percaya bahwa kesempatan itu datang sesuai dengan kualitas dan kemampuan dirinya. Berkat banyaknya kesempatan yang ia ambil, ia beberapa kali berhasil memenangkan juara umum Nasional Moot Court Competition (NMCC), Internal Moot Court Competition (IMCC), dan memperoleh penghargaan sebagai Jaksa Penuntut Umum (JPU) terbaik tingkat nasional maupun internal kampus dan ia juga berhasil lulus tiga setengah tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang memuaskan. Ia kerap memposting dan menyimpan momen-momen kemenangannya di Instagram pribadi dan Linkedin tujuannya sebagai branding dan sebagai reminder untuk dirinya ketika sedang malas-malasan agar bisa kembali bersemangat.
Niat baik akan selalu diberikan jalan yang terbaik, pasca lulus S1, May berkeinginan untuk lanjut S2, akan tetapi ia tidak ingin membebankan keseluruhan biaya kepada orang tua dan saudara, cukup semasa S1 saja keluarganya banyak berkorban untuk dia, ujarnya. Semua saudaranya sudah berkeluarga, menurutnya sudah saatnya mereka fokus ke keluarga kecilnya, ia tidak ingin dirinya menjadi sebab saudaranya sandwich generation. Maka dari itu, ia mulai riset kampus-kampus dengan biaya S2 sedikit lebih murah dari kampus lain tapi kualitasnya bagus dan ketemulah UNISMA yang terakreditasi Unggul. Selain kualitasnya bagus, S2 di UNISMA juga tidak ada kelas karyawan akan tetapi perkuliahannya hanya weekend dan itu semakin membuat may semangat untuk daftar karena ia tidak harus mengeluarkan biaya lagi untuk kelas karyawan. Setelah diterima di UNISMA dan memperoleh Letter of Admission/Acceptance (LOA), ia mulai mendaftar Beasiswa Unggulan dan ternyata lolos dan menjadi penerima beasiswa unggulan tahun 2023.
Setelah dinyatakan lolos sebagai penerima beasiswa unggulan, May selalu meyakinkan dirinya bahwa yang terbaik menurutnya belum tentu yang terbaik menurut tuhan tapi yang terbaik menurut tuhan sudah tentu yang terbaik untuk dirinya. Keinginan untuk lanjut S2 dengan biaya sendiri dan memilih kuliah di kampus yang SPP-nya sedikit lebih terjangkau ternyata banyak hal yang ia korbankan, salah satunya, ia harus menggugurkan keinginannnya untuk kuliah S2 di kampus Top Indonesia Seperti Universitas Indonesia (UI) karena menurutnya kalaupun kuliah sambil kerja akan sulit capai target untuk SPP apalagi sekelas Freshgraduate. Namun ternyata, rencana tuhan jauh lebih indah, walaupun dirinya tidak kuliah S2 di UI, setidaknya ia bisa tetap melanjutkan studi S2 dengan beasiswa dan bisa mengerjakan banyak hal karena kuliahnya hanya weekend, ia juga meyakini dirinya bahwa di manapun kita kuliah sejatinya faktor utama yang menentukan keberhasilan kita adalah diri kita sendiri selebihnya hanya sebagai faktor pendukung.