Tim RKM Murcinggung UNISMA Terapkan Integrated Farming System Dalam Berbudidaya Jamur Tiram
Tim RKM (Rumah Kreativitas Mahasiswa) MurCingGung UNISMA telah menerapkan system pertanian terpadu atau integrated farming system dalam budidaya jamur tiram putih, pembuatan vermikompos hingga budidaya tanaman hortikultura jagung. System ini merupakan system yang pada prinsipnya tidak ada bahan yang terbuang (Zero waste), karena dari limbah baglog jamur akan dimanfaatkan untuk pembuatan vermikompos kemudian vermikompos yang dihasilkan akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik untuk tanaman jagung. System ini diterapkan melalui progam pelatihan intensif sebagai upaya untuk mengembangkan sistem pertanian yang up to date dan kekinian khususnya bagi kalangan milenial.
Tim RKM Murcinggung UNISMA terdiri dari 10 mahasiswa dari himpunan mahasiswa program studi Agroteknologi yang berkomitmen untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan skill mereka yang telah didapat dibangku perkuliahan. Progam RKM ini bertujuan untuk memberi bekal mahasiswa dengan skill dan knowledge yang harapannya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui progam ini mahasiswa akan memiliki pengalaman yang lebih karena mereka langsung terjun dan ikut andil dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Secara umum Integrated Farming System (IFS) atau Sistem Pertanian Terpadu (SPT) merupakan sistem pertanian yang menggabungkan pengelolaan tanaman, ternak, dan perikanan dalam satu kesatuan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan kesejahteraan petani, serta menjaga kelestarian sumber daya alam (konservasi lingkungan). Melalui penerapan system ini, tim RKM berupaya untuk memberikan kontribusi yang positif guna untuk mengembangkan kualitas pertanian masyarakat Indonesia utamanya generasi milenial saat ini.
Tim RKM Murcinggung UNISMA berharap pada penerapan system ini banyak dari kalangan muda yang tertarik dengan dunia pertanian dan tidak lagi menganggap sebelah mata pertanian. Dalam kegiatan ini, hal yang pertama dilakukan adalah budidaya jamur tiram, dimulai dengan pembuatan baglog hingga panen. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan vermikompos dari limbah baglog dengan bantuan cacing dalam proses dekomposisinya. Vermikompos yang dihasilkan akan dimanfaatkan sebagai pupuk organik dalam budidaya tanaman hortikultura jagung. Sehingga system ini merupakan system yang semua bahannya termanfaatkan. Tidak hanya itu, jamur yang dihasilkan dapat berpotensi sebagai bisnis yang menguntungkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih menyikapi hal tersebut, perwakilan tim menyatakan, “ kami berharap integrated farming system ini tidak hanya dapat berkembang di lingkungan universitas tapi juga ke seluruh kalangan masyarakat, karena system ini merupakan system yang sangat menguntungkan dan dapat mendatangkan potensi bisnis”. Dengan pernyataan tersebut besar harapan untuk mengembangkan system tersebut agar dapat meningkatkan sistem pertanian di Indonesia.