Ikut Serta Mensukseskan Program MBKM Melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka: Refleksi Tahun 2024
Muchammad Afrizza syaffar Awardee Beasiswa Baznas Cendikia 5, mahasiswa PAI Universitas Islam Malang telah mengalami banyak perkembangan dan pengalaman di tahun ini.
Tahun 2024 menjadi momentum penting dalam perjalanan hidup saya, terutama melalui partisipasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diusung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan menyiapkan mahasiswa sebagai manusia yang berdaya saing global. Menjadi manusia yang sehat, cerdas, adaptif, kreatif, inovatif, terampil, bermartabat, produktif, dan berkarakter sesuai nilai-nilai Pancasila adalah cita-cita yang ingin dicapai melalui program ini.
Saya merasa terhormat menjadi bagian dari Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), sebuah inisiatif yang tidak hanya memberikan wawasan nusantara tetapi juga memperkuat semangat toleransi dalam keberagaman. Berikut adalah refleksi saya sepanjang mengikuti program ini.
Mengikuti program ini bukan tanpa tantangan. Salah satu hal utama adalah mempersiapkan mental dan fisik untuk menghadapi kehidupan baru di tempat yang jauh dari rumah. Selain itu, saya harus memperluas wawasan nusantara, agar lebih siap menghadapi lingkungan dengan budaya, adat, dan kebiasaan yang berbeda. Persiapan ini melibatkan pembekalan tentang budaya, nilai-nilai keberagaman, dan keterampilan komunikasi lintas budaya, yang menjadi bekal penting bagi saya selama di tanah Papua.
Langkah awal dalam perjalanan ini adalah menyiapkan mental dan pikiran. Meninggalkan keluarga selama kurang lebih empat bulan bukanlah hal mudah, apalagi saat momen penting seperti Hari Raya Idul Fitri yang kali ini harus saya nikmati jauh dari rumah. Namun, saya menyadari bahwa pengalaman ini akan menjadi salah satu perjalanan terbesar dalam hidup saya.
Setibanya di tanah Papua, tepatnya di Sorong, saya disambut oleh keindahan alam dan keramahan masyarakat setempat. Saya mulai mengenali beragam suku di Indonesia, termasuk suku Moi, yang menjadi fokus perhatian saya selama pertukaran. Interaksi ini memperdalam pemahaman saya tentang pentingnya toleransi antar-keberagaman.
Adaptasi menjadi kunci penting dalam menghadapi lingkungan baru ini. Saya belajar menjadi manusia yang moderat, yang mampu menerima segala perbedaan tanpa menghilangkan identitas diri. Kebudayaan lokal yang kaya memberikan pelajaran berharga, dari cara hidup masyarakat hingga filosofi keberagaman yang mereka junjung tinggi.
Setelah program berakhir, saya menyadari bahwa pengalaman ini telah membawa perubahan besar dalam diri saya. Saya memiliki jaringan pertemanan yang luas, bertemu dengan teman-teman dari seluruh Indonesia dengan latar belakang suku, agama, dan budaya yang berbeda. Mereka semua memberikan warna dalam perjalanan ini, mengajarkan arti kebersamaan dalam keberagaman.
Kini, saya merasa lebih siap untuk berkontribusi dalam memajukan bangsa, tidak hanya dengan keterampilan akademik tetapi juga melalui pemahaman mendalam tentang pentingnya toleransi dan kerja sama antarbudaya.
Pengalaman mengikuti program MBKM melalui Pertukaran Mahasiswa Merdeka adalah salah satu momen yang paling membekas dalam hidup saya. Saya bangga bisa turut serta mensukseskan program ini, yang tidak hanya memperkaya wawasan saya tetapi juga memperkuat rasa cinta terhadap tanah air.
Saya berharap program ini terus menjunjung tinggi nilai-nilai keberagaman, pengetahuan, dan kesadaran akan kekayaan Indonesia, baik sumber daya alam maupun manusia. Semoga pengalaman seperti ini dapat terus disebarluaskan di kalangan mahasiswa, sebagai cerminan regenerasi manusia yang bermanfaat.
Seperti yang saya pelajari melalui program ini: “Kadang, langkah kecil menuju hal yang tidak kita kenal justru membawa kita ke perjalanan terbesar dalam hidup.”