Dosen dan Mahasiswa UNISMA Luncurkan 3 Buku Cerita Anak Dwibahasa

Surabaya, Jawa Timur – Dalam sebuah langkah inovatif untuk memperkaya khazanah literasi anak Indonesia, dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Islam Malang (UNISMA) telah berhasil menciptakan tiga buah buku cerita anak dwibahasa. Karya-karya inspiratif ini resmi diluncurkan oleh Balai Bahasa Jawa Timur dalam sebuah acara yang meriah.

Peluncuran yang berlangsung di Balai Riung, The Southern Hotel, Surabaya, pada Kamis 12 Desember 2024 tersebut menjadi momen bersejarah bagi dunia pendidikan dan kebudayaan di Jawa Timur. Ketiga buku cerita anak yang diluncurkan mengangkat tema-tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak, dipadukan dengan nilai-nilai budaya lokal yang kaya.

Dosen sebagai Mentor, Mahasiswa sebagai Agen Perubahan

Kolaborasi antara dosen dan mahasiswa PBSI UNISMA dalam proyek ini telah menghasilkan sinergi yang luar biasa. Para dosen, dengan pengalaman dan pengetahuan yang luas, berperan sebagai mentor yang membimbing mahasiswa dalam mengembangkan ide cerita, menyusun struktur plot, hingga mengedit naskah. Sementara itu, mahasiswa, dengan semangat muda dan kreativitas yang tinggi, menyumbangkan ide-ide segar dan perspektif yang unik.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian mahasiswa kami,” ujar Khoirul Muttaqin, S.S., M.Hum., Dosen Program Studi PBSI UNISMA yang turut menciptakan karya dalam acara ini. “Proyek ini tidak hanya melatih mereka dalam mengaplikasikan teori yang telah dipelajari, tetapi juga menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial mereka untuk melestarikan budaya bangsa.”

Buku Cerita Anak sebagai Jembatan Budaya

Ketiga buku cerita anak yang diluncurkan memiliki keunikan masing-masing. Buku karya Khoirul Muttaqin adalah buku cerita anak dwibahasa berjudul Dhekahan. Buku ini mengangkat nilai-nilai tradisi lokal dengan penyajian yang mudah dipahami oleh anak-anak dari berbagai latar belakang bahasa. Sedangkan buku kedua dan ketiga adalah karya dari mahasiswi PBSI UNISMA yaitu Safira Ramadani Mahfud. Salah satu mahasiswa berprestasi ini meluncurkan dua karya cerita anak dwibahasa berjudul Amaen e Saba dan Nyennana Daun Jhate. Kedua buku ini mengangkat cerita yang kental dengan nuansa budaya Madura, menghadirkan pengalaman literasi yang sarat nilai kearifan lokal.

“Karya-karya ini diharapkan tidak hanya menjadi bacaan bagi anak-anak, tetapi juga sarana pelestarian budaya dan pengenalan tradisi lokal melalui pendekatan yang inovatif,” ujar Khoirul Muttaqin dalam sambutannya.

Dengan mengangkat tema-tema yang beragam dan menggunakan bahasa yang sederhana namun kaya akan makna, buku-buku ini diharapkan dapat menjadi teman bacaan yang menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, buku-buku ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai budaya lokal.

“Kami sangat bangga bisa berkontribusi dalam acara ini. Semoga karya kami dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak,” ungkap Safira Ramadani Mahfud.

Balai Bahasa Jawa Timur, sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam pengembangan bahasa dan sastra di Jawa Timur, memberikan dukungan penuh terhadap proyek ini. Acara yang diinisiasi oleh Balai Bahasa ini  menghadirkan banyak kalangan mulai dari penulis, akademis dan juga pegiat literasi anak. Denagan peluncuran ketiga buku cerita anak dwibahasa ini, menjadi tonggak sejarah bagi dunia pendidikan di Jawa Timur. Sehingga diharapkan, karya-karya ini dapat menginspirasi lebih banyak lagi pihak untuk terlibat dalam pengembangan literasi anak dan pelestarian budaya lokal.