KEMAHASISWAAN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Tanpa kata gagal untuk Growth Mindset

Growth mindset merupakan sebuah pola pikir yang cenderung akan selalu inmgin untuk berkembangan ke depan dan bisa berkembang seiring waktu dengan bekerja keras dan kemampuan yang tinggi, sehingga membuat mereka pintar, cerdas, dan berbakat. Komitmen dalam membangun Growth Mindset sangatlah penting untuk diterapkan, pasalnya growth mindset sangat berpengaruh Dalam keberhasilan kita apalagi Dalam era revolusi 5.0. Pemilik growth mindset sangat menghargai proses dan meyakini menjadikan kegagalan bukan sebagai akhir, melainkan sebagai tangga untuk melangkah ke tahap berikutnya. Jadi, growth mindset cenderung berpikir bahwa keberhasilan tinggi, dimulai dengan langkah langkah kecil yang kita ambil Dalam kehidupan. Skill dan kecerdasan intelektual yang dimiliki dipercaya dapat terus berkembang seiring dengan kerja keras, usaha serta ketekunan mereka. Sehingga kemampuan dalam diri terus digali karena percaya semua orang bisa pintar.

Pengalaman saya dalam menerapkan konsep Growth Mindset salah satunya ketika saya dahulu daftar ke PTN untuk melanjitkan pendidikan saya pasca SMA. Dan saya pun sangat ingat, karena telah gagal sebanyak 5 kali untuk mendaftar di perguruan tinggi negri. Ketika itu saya meyakini, bahwa ini bukanlah sebuah kegagalan, namun sebuah langkah awal untuk kesuksesan saya dan mengambil langkah untuk melanjutkan pendidikan saya di PTS yang terbaik di Malang hyaitu Universitas Islam Malang. Di PTS ini juga, saya bisa mengembangkan bakayt,skill dan kerja keras saya untuk menjadi seorang mahasiswa aktivis tanpa mengganggu waktu kuliah saya dan ipk yang memuaskan.

Strategi yang saya gunakan dalam membangun Growth Mindset yakni dengan langkah langkah kecil yang terjadi Dalam keseharian saya, tika ada tantangan mereka tidak menghindar justru malah mencari tantangan itu sendiri. Saya mau berkembang di bawah tekanan sekalipun sehingga mampu membuat semakin hebat dan kuat mental. Ketika menghadapi hal-hal sulit justru semakin termotivasi untuk bisa menyelesaikan dengan baik. Saya menyukai hal-hal baru yang pada awalnya sulit namun akhirnya bisa dikuasai juga. Pada saat melakukan satu kesalahan saya tidak fokus pada kesalahan tersebut namun justru melakukan intropeksi diri. Karena percaya bakat saja tidak cukup tanpa ditunjang kerja keras untuk lebih baik.

Oleh : Izza Maulida Shafa